Adaro Borong Saham Merdeka Gold Rp 433,18 Miliar

Investor   Minggu, 2 Mei 2021

img

Adaro borong saham merdeka gold rp 433,18 miliar jakarta, investor.id – pt adaro energy tbk (adro) melalui anak usahanya, pt alam tri abadi, membeli 179 juta saham pt merdeka copper gold tbk (mdka) dari garibaldi thohir. Harga pembelian saham tersebut sebesar rp 2.420 per saham atau senilai total rp 433,18 miliar. Manajemen adaro energy menyatakan, pihaknya memiliki posisi keuangan dan tingkat likuiditas yang cukup baik. Karena itu, perseroan memiliki fleksibilitas untuk melakukan investasi keuangan terukur pada instrumen yang memiliki tingkat profil risiko yang lebih tinggi dan tingkat pengembalian yang lebih baik.

“penempatan investasi keuangan jangka panjang ini ditujukan untuk kepemilikan saham dalam jumlah yang cukup besar,” jelas manajemen dalam keterangan tertulis. Perseroan juga telah melakukan kajian terhadap profil risiko terhadap fluktuasi positif dan negatif dalam investasi keuangan ini. Perseroan tetap berpegang pada prinsip investasi keuangan, yaitu memastikan adanya kajian profil risiko, diversifikasi investasi yang baik, serta senantiasa memantau dan melakukan penyeimbangan portofolio investasi. Adaro energy memilih untuk berinvestasi pada instrumen saham di sektor komoditas emas dan tembaga untuk melindungi nilai terhadap inflasi.

Sebab, perseroan berkeyakinan bahwa sektor tersebut memiliki fundamental yang baik untuk kondisi perekonomian saat ini. “perseroan telah melakukan riset serta melakukan koordinasi internal yang diperlukan dalam mengambil keputusan investasi keuangan ini. Perseroan melihat bahwa emas merupakan salah satu komoditas yang cukup tangguh di masa ekonomi yang sulit," ungkap manajemen. Sementara itu, pada kuartal i-2021, adaro energy mencatat perolehan laba sebesar us$ 110 juta, turun 19% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai us$ 136 juta.

Perseroan juga mencatat penurunan ebitda operasional sebesar 8% menjadi us$ 244 juta. Namun, marjin ebitda operasional tetap dipertahankan sebesar 35%. Adapun pendapatan usaha pada kuartal i-2021 turun 8% menjadi us$ 692 juta dibandingkan kuartal i-2020. Penurunan ini terjadi karena penurunan penjualan batu bara sebesar 13% menjadi 12,59 juta ton.

Produksi batu bara pada periode yang sama tercatat 12,87 juta ton atau turun 11% secara tahunan. Presiden direktur dan chief executive officer (ceo) adaro energy garibaldi thohir menjelaskan, cuaca yang dipengaruhi la nina pada kuartal i-2021 menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi, sehingga mempengaruhi kegiatan logistik. Sementara itu, di tengah kondisi industri yang masih sulit, perseroan telah melakukan pembiayaan kembali terhadap pinjaman dan memperkuat posisi keuangan. Perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sebesar us$ 400 juta untuk pelunasan dini salah satu pinjaman.

“adaro energy tetap berfokus pada efisiensi dan keunggulan operasional agar tetap menjadi mitra yang andal bagi para pelanggan maupun pemangku kepentingan," kata garibaldi dalam keterangan resmi. Hingga kuartal i-2021, belanja modal perseroan mencapai us$ 41 juta atau turun 27% secara tahunan. Belanja modal ini digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat. Perusahaan juga menghasilkan arus kas bebas sebesar us$ 104 juta pada kuartal i-2021 atau lebih tinggi 8% secara tahunan karena penurunan belanja modal dan modal kerja.


Baca Juga

0  Komentar