Apa Benar Utang Dikuasai Asing & Bikin Bangkrut? Ini Faktanya
Cnbcindonesia-market Rabu, 21 April 2021

Apa benar utang dikuasai asing & bikin bangkrut? ini faktanya jakarta, cnbc indonesia - jagat dunia maya kembali dihebohkan dengan tagar #indonesiaterancambangkrut pada selasa (20/4/2021) kemarin karena peningkatan utang. Namun apakah benar karena utang meningkat, indonesia bisa bangkrut? sepertinya tidak. Ada beberapa indikator yang membuat utang indonesia masih aman. Satu, meski rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (pdb) meningkat pesat, tetapi masih cukup jauh di bawah batas yang ditetapkan dalam uu keuangan negara yaitu 60%.
Saat ini, rasio tersebut masih di bawah 40%. Dibandingkan negara-negara asean-5, rasio utang indonesia pun lebih rendah. Per kuartal iv-2020, rasio utang terhadap pdb di singapura mencapai 150,23%, malaysia 62,15%, thaiand 44,93%, dan filipina 54,6%. Kedua, sebagian besar utang pemerintah sebagian besar dalam mata uang rupiah.
Ini membuat risiko kurs menjadi minimal. Meski rupiah melemah, nominal utang pemerintah tetap terjaga. Ketiga, utang pemerintah (terutama dalam bentuk obligasi) didominasi oleh investor dalam negeri. Per 16 april 2021, kepemilikan investor asing di surat berharga negara (sbn) adalah 22,65%.
Pada puncaknya, porsi kepemilikan asing pernah hampir menyentuh 40%. Indikator ini menjadi penting karena investor asing sangat sensitif terhadap sentimen eksternal. Ketika sedang terjadi guncangan di pasar keuangan global, biasanya investor asing menjual 'barang' (termasuk sbn) dan mencari perlindungan di aset-aset yang dirasa lebih aman. Kini peranan investor asing sudah lebih terbatas.
Artinya stabilitas pasar sbn semestinya lebih terjaga. Sementara itu berdasarkan data dari djppr kementerian keuangan per 13 april 2021, kepemilikan sbn terbesar adalah pihak non-bank yang memiliki sbn sebesar rp 2.148,19 triliun atau memiliki porsi sbn sebesar 51,39%. Sedangkan porsi kepemilikan sbn yang terkecil dimiliki oleh perusahaan reksadana yang hanya memiliki porsi sbn sebesar 3,87% atau sebesar rp 161,88 triliun. Berikut porsi kepemilikan sbn per 13 april 2021.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu