AXA Mandiri Genjot Porsi 40% Premi Proteksi
Investor Minggu, 18 April 2021

Axa mandiri genjot porsi 40% premi proteksi jakarta, investor.id - pt axa mandiri financial services (axa mandiri) mulai fokus menggenjot bisnis asuransi yang bersifat proteksi dari saat ini sekitar 20% hingga mencakup 40% dari total premi. Keputusan strategis itu akan didukung dengan melanjutkan proyek digitalisasi dan belanja modal ( capital expenditure / capex ) terkait teknologi informasi senilai rp 72 miliar di tahun ini. Presiden direktur axa mandiri handojo g kusuma menyampaikan, pihaknya mulai menyesuaikan kebutuhan nasabah yang diantaranya mulai fokus melirik produk asuransi yang bersifat proteksi. Termasuk produk perlindungan penyakit kritis, kesehatan, jaminan hari tua, dan sebagainya.
Dia menuturkan, upaya menangkap peluang bisnis itu juga turut direspon dari berbagai produk berbasis syariah. Dengan begitu, pihaknya memproyeksi porsi premi yang terkait dengan produk proteksi akan meningkat di masa mendatang. "kalau premi yang terkait dengan proteksi, saat ini masih sekitar 20-25%. Tapi target kita kedepan bisa sampai porsi 40% untuk premi terkait proteksi," kata handojo pada konferensi pers di senayan, jakarta, akhir pekan lalu.
Dia mengungkapkan, keputusan memperbesar porsi premi proteksi berkaca pada tren positif yang dicapai atas kinerja axa mandiri tahun lalu. Sepanjang tahun 2020, perolehan premi perseroan tumbuh 13% year on year (yoy) menjadi rp 12,14 triliun. Hal itu mendongkrak total pendapatan yang naik 18% (yoy) menjadi rp 11,19 triliun, meski hasil investasi turun 57% (yoy) menjadi rp 286 miliar. Selanjutnya, klaim dan manfaat dibayarkan mencapai rp 4,85 triliun atau turun 9% (yoy) sepanjang tahun 2020.
Penurunan utamanya dipengaruhi dari produk asuransi kesehatan sebesar 17% karena banyak nasabah yang enggan datang ke rumah sakit. Sedangkan klaim terkait nilai tunai produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi) atau unit link relatif stabil dengan catatan turun tipis. Hal itu dipengaruhi kondisi pasar modal yang memang belum kondusif hingga akhir tahun lalu. Sementara itu, klaim asuransi kematian naik 15%, sesuai dengan fenomena dan kondisi di tahun lalu.
Klaim yang terkait covid-19 relatif kecil atau berkontribusi sekitar 5% atau lebih dari rp 15 miliar. "sebetulnya kinerja di kuartal i-2020 itu cukup baik. Lalu sempat turun di kuartal ii-2020 karena pandemi. Kemudian kita bisa baik lagi di kuartal iii dan iv-2020.
Kita mengubah pendekatan dengan nasabah melalui digital tools, digitalisasi yang sebelumnya sedang dibangun itu kita percepat sehingga bisa diluncurkan di tahun lalu. Itu kenapa bisa ada perbaikan di 2020," jelas dia. Dia mengatakan, meski premi yang terkait proteksi akan terkerek di tahun ini, tapi premi unit link masih akan menjadi kontributor utama dari lini bisnis axa mandiri. "kita akan banyak memperkenalkan produk-produk yang sebelumnya hanya riders seperti produk critical illness dan kesehatan.
Pendekatan akan lebih mudah karena kita sudah ada kanal digital," terang dia. Capex it lebih lanjut, handojo mengungkapkan, axa mandiri akan memperdalam jangkauan distribusi produk di ekosistem digital. Selain itu, pihaknya juga memastikan digitalisasi bisa berkesinambungan agar memberikan manfaat kepada perusahaan secara optimal di masa mendatang. Kemudian, proses digitalisasi juga ditujukan agar seluruh data terintegrasi dan terkoneksi supaya kebutuhan nasabah bisa dideteksi lebih dini.
Sehingga nantinya customers experience, sales experience , dan employee experience yang dihimpun menjadi aset berharga bagi perusahaan dalam rangka menjaga persaingan di industri asuransi indonesia. Oleh karena itu, proyek digitalisasi masih akan dilanjutkan di tahun ini. " capex it tahun ini rp 72 miliar. Memang investasi di teknologi akan kita lanjutkan, karena proyek-proyek yang berhubungan dengan digitalisasi itu tidak bisa kita stop.
Kalau di- stop sekarang itu kita akan tertinggal karena pergerakannya cepat sekali," ungkap handojo. Dari aspek inovasi pelayanan, digitalisasi juga memungkinkan perseroan memberikan pelayanan terbaik selain kontrak di polis. Misalnya seperti fasilitas telemedicine dan mental health consulting secara gratis. Selain itu, nantinya akan kita bangun chatbot yang dihubungkan dengan artificial intelligence (ai).
Banyak aktivitas di chatbot itu untuk mendorong nasabah terus menjaga kesehatan dan membangun komunitas nasabah dengan gaya hidup sehat. Direktur kepatuhan axa mandiri rudi kamdani menambahkan, pendekatan digitalisasi perseroan beriringan dengan ketentuan pojk 4/2021 terkait pemanfaatan penggunaan teknologi informasi di industri keuangan non-bank (iknb). Hal-hal baru seperti komite penerapan it, data center dan recovery center diatur dengan jelas. Sejumlah kebijakan itu diantaranya sudah terlaksana tapi belum dinormalisasi.
"mengenai it, hampir dikatakan tiap hari mengecek progres digitalisasi yang kami lakukan. Ada beberapa hal (ketentuan) yang tadinya tidak boleh jadi boleh, misal asalnya (pusat data) harus di indonesia tapi ada pengecualian. Mekanisme memonitor apa yang sudah atau belum, hambatan, itu sudah jalan secara tidak langsung," jelas rudi. Editor : gora kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu