Bayan Resources Catat Kenaikan Laba 47,15%

Investor   Minggu, 4 April 2021

img

Bayan resources catat kenaikan laba 47,15% jakarta, investor.id - pt bayan resources tbk (byan), emiten tambang batu bara membukukan kinerja keuangan yang cukup positif sepanjang 2020. Di mana, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh mencapai 47,15% menjadi us$ 328,73 juta pada 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar us$ 223,39 juta. Sehingga, laba bersih per lembar saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusi tercatat us$ 0,10 pada 2020 dibandingkan 2019 sebesar us$ 0,07. Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke bursa efek indonesia (bei), belum lama ini, bayan resources mencatat adanya pendapatan us$ 1,395 miliar pada 2020, naik tipis 0,25% dari tahun sebelumnya us$ 1,391 miliar.

Pendapatan itu disumbang sektor batu bara sebesar us$ 1,38 miliar pada 2020. Adapun, pendapatan sektor batu bara itu naik dibandingkan 2019 yang mencapai us$ 1,37 miliar. Sedangkan, sektor non batubara merosot dari us$ 12,57 juta pada 2019 menjadi us$ 6,16 juta pada 2020. Perseroan mencatat pemulihan penurunan nilai properti pertambangan sebesar us$ 165,86 juta pada 2020.

Di sisi lain, pendapatan lain-lain cetak untung us$ 6,69 juta pada 2020 dari periode 2019 yang rugi us$ 340.928. Bayan resources mencatat liabilitas naik 15,05% secara year on year. Liabilitas tercatat us$ 758,17 juta pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya us$ 658,95 juta. Ekuitas naik tipis 3,8% menjadi us$ 861,56 juta pada 2020, dari periode sama tahun sebelumnya us$ 619,08 juta.

Total aset pun naik 26,73% menjadi us$ 1,61 miliar pada 2020 dari periode sama tahun sebelumnya us$ 1,27 miliar pada 2019. Perseroan kantongi kas us$ 383,81 juta pada 2020. Kas tumbuh 119% dari periode 2019 sebesar us$ 174,48 juta. Sementara, beban pokok pendapatan naik tipis 3,2% secara year on year.

Beban pokok pendapatan tercatat us$ 932,23 juta pada 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya us$ 902,22 juta. Di sisi lain, emiten tambang batubara milik konglomerat low tuck kwong pada tahun ini menargetkan perolehan penjualan dan produksi batubara mencapai 34 juta metric ton (mt) seiring antisipasi perseroan terhadap musim kemarau. Jumlah ini menurun 8,11% dari realisasi tahun lalu yakni 37 mt. Berdasarkan investor guidance dalam situs resmi, perseroan menyebutkan, pihak bayan telah mengantongi komitmen kontrak penjualan sebesar 27,2 juta mt untuk batubara dengan rata-rata kalori 4.579 gar kcal/kg.

Kontrak tersebut setara dengan 80% dari target yang telah ditentukan untuk tahun 2021. Adapun untuk penetapan harga, pihak bayan mengatakan sekitar 25% dari kontrak ini akan menggunakan harga tetap yaitu us$36 per ton, sedangkan sisanya sebesar 75% menggunakan harga floating saat ini. Sementara itu, perseroan menganggarkan belanja modal ( capital expenditure/capex ) maksimal senilai us$ 190 juta tahun ini. Dana ini akan digunkan untukpembiayaan percepatan konstruksi jalan pengangkutan batu bara menuju sungai mahakam dan fasilitas pelabuhan baru.


Baca Juga

0  Komentar