Beruntung! Jika Masih Dibuka, Rupiah Mungkin Ditutup Melemah
Cnbcindonesia-market Rabu, 12 Mei 2021

Beruntung! jika masih dibuka, rupiah mungkin ditutup melemah jakarta, cnbc indonesia - pasar keuangan di indonesia pada pekan ini sudah berakhir pada selasa (11/5/2021) kemarin, atau berlangsung selama dua hari. Kinerja rupiah selama dua hari belakangan cukup apik, di mana rupiah masih mampu melanjutkan penguatan di pekan yang hanya dibuka selama dua hari. Melansir data refinitiv , pada perdagangan kemarin rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,11% ke rp 14.180/us$, setelahnya sempat melemah 0,1% ke rp 14.210/us$. Rupiah kemudian berayun antara penguatan dan pelemahan, sebelum mengakhiri perdagangan di rp 14.195/us$, sama persis dengan level penutupan kemarin.
Meski demikian, rupiah sukses memperpanjang tren positif, menguat dalam 4 pekan beruntun dengan total 2,5%. Adapun jika hari ini perdagangan rupiah dibuka, maka kemungkinan rupiah kalah dengan greenback , terlihat dari mata uang asia yang secara mayoritas kalah dengan sang greenback. Aliran modal kembali masuk ke pasar obligasi indonesia memberikan tenaga bagi rupiah. Di bulan maret lalu, terjadi capital outflow di pasar obligasi indonesia sekitar rp 20 triliun yang membuat rupiah tertekan.
Tetapi memasuki bulan april kondisinya berbalik, pasar obligasi indonesia kembali menarik setelah imbal hasil ( yield ) obligasi as perlahan menurun. Di pasar sekunder, kepemilikan obligasi oleh investor asing menunjukkan peningkatan. Melansir data dari direktorat jenderal pengelolaan pembiayaan dan risiko (djppr) kementerian keuangan, surat berharga negara (sbn) yang dimiliki asing tercatat senilai rp 964,6 triliun di akhir april, terjadi capital inflow rp 13,2 triliun dibandingkan posisi akhir maret. Sementara pada periode 1 sampai 4 mei capital inflow tercatat rp 1,16 triliun.
Sementara itu dari dalam negeri, bank indonesia (bi) pada selasa kemarin melaporkan hasil survei penjualan eceran periode maret 2021. Hasilnya, penjualan eceran yang dicerminkan oleh indeks penjualan riil (ipr) naik 6,1% dibandingkan februari 2021. Jauh membaik dibandingkan bulan sebelumnya yang -2,7%. Namun secara tahunan ( year-on-year /yoy), penjualan ritel mengalami kontraksi.
Pada maret 2021, ipr turun 14,6% yoy meski membaik ketimbang februari 2021 yang terkontraksi 18,1% yoy. Sementara untuk april 2021, bi memperkirakan penjualan ritel akan meningkat baik secara bulanan maupun tahunan. Untuk bulanan, diperkirakan terjadi pertumbuhan 11,4% sementara tahunan naik 9,8%. Sementara pada senin (10/5/2021) lalu, bi melaporkan konsumen indonesia akhirnya kembali percaya diri dalam memandang perekonomian, setelah setahun 'tiarap'.
Hal ini tercermin dalam survei konsumen edisi april 2021 di mana indeks keyakinan konsumen (ikk) berada di 101,5. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 93,4. Ikk menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau sudah di atas 100, maka artinya berada di zona optimistis, konsumen pede dalam memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan ke depan.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu