Bumi Minerals Bidik Lonjakan Produksi Emas di Kuartal-II
Investor Selasa, 18 Mei 2021

Bumi minerals bidik lonjakan produksi emas di kuartal-ii jakarta, investor.id - pt bumi resource minerals tbk (brms) mengincar lonjakan produksi emas secara mulai kuartal ii tahun ini, seiring dengan dituntaskannya perawatan berkala fasilitas pabrik di poboya, palu. Pabrik itu ditargetkan beroperasi penuh dengan kemampuan untuk mengolah hingga 4 ribu ton bijih per hari. Ceo dan direktur utama bumo minerals suseno kramadibrata mengatakan, pabrik ini seharusnya mulai berkontribusi terhadap kinerja perseroan pada kuartal i-2021, namun hal tersebut urung terealisasi akibat keterlambatan penyelesaian perawatan berkala fasilitas pabrik tersebut dipicu keterlambatan pengiriman sejumlah suku cadang pabrik dari tiongkok. “oleh karena itu, kapasitas terpakai pabrik hanya bisa mencapai 70% pada semester i tahun 2021.
Namun demikian, beberapa suku cadang yang dibutuhkan kini telah tiba dan terpasang, sehingga pengoperasian pabrik dengan kapasitas penuh diharapkan terlaksana mulai mei atau juni tahun ini,” jelasnya dalam keterangan tertulis, selasa (18/5). Bumi resources minerals sebelumnya berhasil mencetak kinerja positif dengan lonjakan pendapatan sebanyak 99,86% menjadi us$ 1,35 juta pada kuartal i-2021, dibandingkan periode sama pada tahun 2019 senilai us$ 991,86 ribu. Lonjakan tersebut berimbas terhadap pertumbuhan laba bersih bumi minerals menjadi us$ 1,67 juta, dibandingkan kuartal i-2019 dengan keuntungan hanya us$ 161,26 ribu. Peningkatan kinerja keuangan tersebut sejalan dengan peningkatan produksi emas perseroan menjadi sebanyak 24 kilogram (kg), dibandingkan kuartal-i 2020 mencapai 2 kg.
“keseluruhan pendapatan perseroan di periode tersebut berasal dari produksi dan penjualan emas,” ujarnya. Pada periode yang sama, perseroan juga mencatatkan pendapatan lain-lain sebesar us$ 2,02 juta yang terdiri atas penghapusan utang dan penilaian persediaan. Penghapusan utang merupakan pendapatan yang dicatatkan setelah adanya efisiensi dan penghematan biaya sejalan dengan pelunasan tagihan para kontraktor kecil dari estimasi biaya sebelumnya. Sedangkan, penilaian persediaan merupakan pendapatan yang berasal dari tambahan persediaan bijih ( ore stockpile ) yang ditinggalkan oleh para penambang liar (penambangan tanpa izin / peti) sebelumnya.
Lebih lanjut, suseno berharap, kinerja positif ini dapat berlanjut hingga di akhir tahun ini, apalagi setelah pengoperasian pabrik dengan kapasitas penuh, dibantu dengan pemasukan dari jasa konsultasi pertambangan. Untuk diketahui di triwulan pertama, segmen konsultasi pertambangan belum memberikan kontribusi terhadap pendapatan bumi resources. Sebelumnya, revitalisasi pabrik poboya dibiayai dari dana aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (hmetd) atau right issue dengan raihan dana segar mencapai rp 1,6 triliun. Sekitar us$ 48 juta dana rights issue digunakan untuk pembangunan pabrik pengolahan bijih emas tersebut dan senilai us$ 23 juta untuk membiayai pengeboran di beberapa prospek emas setelah rights issue saham, jumlah saham perseroan meningkat menjadi sebanyak 93,9 miliar saham.
Keberhasilan pelaksanaan rights issue ini menandakan adanya kepercayaan dari para pemegang saham terhadap perseroan. “kami akan menjunjung tinggi kepercayaan ini dan bekerja keras untuk mengoptimalkan nilai dari para pemegang saham kami,” kata dia. Perseroan juga mengalokasikan sekitar us$ 5,25 juta dari dana rights issue untuk melakukan pengeboran di beberapa prospek emas dan untuk mengembangkan lokasi tambang emas di motomboto, gorontalo, sulawesi. Editor : parluhutan (parluhutan@investor.co.id).
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu