Bursa Asia Masih Loyo! Hanya STI Singapura yang Menguat
Cnbcindonesia-market Kamis, 20 Mei 2021

Bursa asia masih loyo! hanya sti singapura yang menguat jakarta, cnbc indonesia - bursa asia dibuka beragam mayoritas melemah pada perdagangan kamis (20/5/2021), setelah rilis data ekspor-impor di jepang pada periode april 2021, di mana ekspor-impor jepang kembali meningkat. Tercatat indeks nikkei jepang dibuka melemah 0,69%, hang seng hong kong merosot 1,05%, shanghai composite china melemah 0,37%, dan kospi korea selatan terdepresiasi 0,46%. Sementara untuk indeks straits times (sti) singapura hari ini dibuka menguat 0,39%. Dari data ekonomi, ekspor jepang kembali tumbuh positif pada april.
Kementerian keuangan jepang melaporkan ekspor di negara tersebut naik menjadi 38% ( year-on-year /yoy) pada april, dari sebelumnya sebesar 16,1% pada periode yang sama pada tahun lalu. Angka ini lebih tinggi dari konsensus reuters yang memperkirakan ekspor negeri matahari terbit tumbuh menjadi 30,9% pada april. Sementara untuk impor negeri matahari terbit juga tumbuh signifikan menjadi 12,8% pada april 2021, dari sebelumnya sebesar 5,8% pada april 2020. Angka ini juga lebih tinggi dari konsensus reuters yang memperkirakan impor negeri matahari terbit tumbuh menjadi 8,8% pada april 2021.
Selain itu, investor di asia juga sedang menanti rilis suku bunga kredit acuan terbaru china periode mei 2021 yang akan dirilis pada pukul 09:30 waktu setempat atau pukul 08:30 wib. Reuters memperkirakan bahwa bank sentral china (people bank of china/pboc) tetap akan mempertahankan suku bunga kredit acuannya, di mana untuk kredit acuan tenor 1 tahun tetap di level 3,85%, sementara untuk tenor 5 tahun tetap di level 4,65%. Sementara itu dari amerika serikat (as), bursa saham wall street kembali ditutup melemah pada perdagangan rabu (19/5/2021) waktu setempat, setelah hasil rapat dari komite pasar terbuka federal (federal open market committee/fomc) resmi dirilis pada dini hari tadi waktu indonesia. Indeks dow jones industrial average (djia) drop 0,48% ke level 33.896,04, s&p 500 melemah 0,29% ke 4.115,82 dan nasdaq composite turun tipis 0,03% ke posisi 13.299,74.
Rilis yang ditunggu-tunggu sudah dipublikasikan. Tepat pukul 01.00 wib dini hari bank sentral as (federal reserve/the fed) risalah tersebut diunggah ke situs resminya. Notulen rapat pengambil kebijakan the fed pada 27-28 april lalu itu memberikan sinyal yang dicari pasar. Pejabat the fed mengungkapkan, peningkatan aktivitas ekonomi yang signifikan membuka peluang diskusi untuk mengambil stance hawkish.
Apabila perkembangan ekonomi semakin membaik menuju target yang ingin dicapai, maka perlu ada diskusi tentang rencana untuk melakukan tapering. Sebelumnya, inflasi bulan lalu tercatat mencapai 4,2%. Jika dihitung secara tahunan pertumbuhannya merupakan yang paling tinggi sejak 2008. Namun secara bulanan paling tinggi dalam tiga dekade terakhir.
Sasaran target inflasi the fed berada di kisaran rata-rata 2%. Jelas jika inflasi terus merangkak naik, the fed harus segera ambil ancang-ancang untuk mengetatkan kebijakan moneter agar ekonomi tidak overheat. Hanya saja pandemi yang belum berakhir, kondisi ekonomi yang belum pulih dan pemulihannya pun tidak merata membuat bos the fed, jerome powell menegaskan akan terus memantau perkembangan pemulihan. Tim riset cnbc indonesia.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu