Citibank Rombak Fokus Bisnis

Koran Tempo   Senin, 19 April 2021

img

Citibank rombak fokus bisnis jakarta – citi indonesia ( citibank ) berencana merombak fokus bisnis pada tahun ini. Hal itu sejalan dengan rencana citi group yang secara global memutuskan untuk menutup bisnis perbankan konsumer ( consumer banking ) di 13 negara, termasuk indonesia. Chief executive officer citi indonesia, batara sianturi, enggan menyebutkan secara spesifik alasan perusahaan menarik diri dari bisnis perbankan konsumer. Namun dia memastikan pelemahan performa bisnis bukan alasan diambilnya keputusan besar tersebut.

“citi memiliki bisnis konsumer yang kuat dan menguntungkan di indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada tempo , kemarin. Ke depan, citi akan terus melanjutkan kegiatan operasionalnya di indonesia melalui unit institutional clients group, antara lain treasury and trade solutions, markets and securities services/custodian, dan banking capital market advisory. Unit tersebut akan melayani nasabah institusional yang terdiri atas perusahaan lokal, pemerintah, badan usaha milik negara, lembaga keuangan, dan perusahaan multinasional melalui citi commercial bank dan citigroup sekuritas indonesia untuk pasar modal. Kantor citibank di jl jenderal sudirman, jakarta.

Dok.tempo/eko siswono toyudho batara menuturkan, citi tengah memulai proses penjualan bisnis perbankan konsumer sembari berkoordinasi dengan kantor pusat dan regulator, seperti otoritas jasa keuangan dan bank indonesia. “proses penjualan membutuhkan waktu, dan citi akan mengupayakan prosesnya dilakukan secara hati-hati dan sistematis.” dia mengimbuhkan, selama proses penjualan, kegiatan operasional bisnis perbankan konsumer, termasuk kantor cabang, call center , dan layanan digital akan berjalan seperti biasa dan tidak berubah. Kegiatan bisnis perbankan konsumer citi di indonesia meliputi kartu kredit, kredit tanpa agunan, kantor cabang retail, layanan pengelolaan kekayaan ( wealth management ), layanan nasabah perbankan individual, layanan perbankan digital, bancassurance , layanan perbankan melalui telepon, dan lain-lain. Citi pertama kali memijakkan kaki di indonesia pada 1968.

Citi selama ini besar dalam bisnis kartu kredit serta layanan perbankan untuk nasabah institusional. Bank itu melayani 90 persen dari 20 perusahaan terbesar di indonesia hingga 2020 dengan total penghimpunan dana mencapai lebih dari us$ 10 miliar. Kinerja perbankan konsumer citi indonesia tak dapat dimungkiri terkena imbas pandemi covid-19, khususnya untuk segmen kartu kredit. Penurunan penyaluran kredit konsumsi tersebut terus melemah sejak awal pandemi, meski perlahan berangsur pulih.

Upaya restrukturisasi pun dilakukan, di mana hingga akhir juli 2020, citi melaporkan telah ada 653 debitor dengan nilai pinjaman sebesar rp 49 miliar yang melakukan restrukturisasi kartu kredit. Hingga kuartal iii 2020, citi indonesia membukukan laba bersih tahun berjalan senilai rp 1,97 triliun atau turun 17,23 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar rp 2,38 triliun. Penyaluran kredit meningkat 5,94 persen dibanding akhir 2019 menjadi rp 47,44 triliun; diikuti dengan kenaikan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 23,5 persen. Rasio kredit bermasalah dilaporkan sebesar 2,83 persen secara gross dan 0,32 persen secara nett.

Total aset citi indonesia naik 12,85 persen menjadi rp 87,73 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga bertumbuh, yaitu giro sebesar 10,04 persen; tabungan 15,35 persen; dan deposito 8,32 persen. Ceo citi group jane fraser sebelumnya menyatakan citi akan memfokuskan bisnisnya sebagai global consumer bank di asia, eropa, timur tengah, dan afrika. “target itu diwujudkan melalui empat wealth center di singapura, hong kong, uni emirat arab, dan london.

Karena itu, kami berencana keluar dari bisnis konsumer di 13 wilayah,” katanya. Ekonom dari universitas binus, dody arifianto, menuturkan bahwa kabar hengkangnya citi dari bisnis perbankan konsumer indonesia mengejutkan pelaku pasar. “karena secara garis besar performanya masih oke, dan citi juga sempat menjadi penguasa di bisnis kartu kredit,” ujarnya. Menurut dia, perombakan strategi bisnis tersebut memiliki peluang cerah.


Baca Juga

0  Komentar