Dari Pemain Bola hingga jadi Pengadil di Lapangan Hijau
Kalselpos - Olahraga Sabtu, 1 Mei 2021

Dari pemain bola hingga jadi pengadil di lapangan hijau banjarmasin , kalselpos.com – sosok pria ini memang tak asing di dunia sepakbola banua. Hubillah saufi, pria yang akrab di sapa saufie, ini merupakan putra pasangan abdullah (alm) dan masniah pria yang tinggal di jalan a.yani km 11 kertak hanyar kecamatan gambut kabupaten banjar kalimantan selatan ini, meniti karir jadi pemain bola hingga sekarang menjadi sang pengadil di lapangan hijau atau seorang wasit. Merintis karirnya di dunia sepakbola berawal saat dirinya berlatih di ssb telkom banjarmasin yang kemudian lolos di seleksi hari olahraga nasional (haornas). Tahun 2005.
“dari ssb banjarmasin saya masuk seleksi haornas kalsel di stadion 17 mei banjarmasin,dan alhamdulillah dari beberapa puluh pemain, saya terpilih masuk dalam skuad haornas kalsel, dari situ awal karir saya di even nasional,” sebut saufie kepada kalselpos.com belum lama tadi. Di tahun 2006 lelaki kelahiran 8-januari-1991 ini,mendapatkan rekomendasi dari ssb telkom banjarmasin, untuk seleksi di kota binuang (ps kabupaten tapin) untuk persiapan piala suratin zona kalsel. “saya dan beberapa teman dari ssb telkom banjarmasin berangkat ke binuang untuk mengikuti seleksi pemain,dan alhamdulillah dari beberapa pemain yg di kirim ssb telkom saat itu hanyaa saya sendiri yang lolos seleksi untuk memperkuat ps kabupaten tapin,” ungkapnya. Semenjak itulah karir saufie semakin semakin naik di bidang sepakbola dengan menjuarai beberapa turnamen zona kalsel.
Namun perjalanan karirnya tak semulus lesatan bola dilapangan hijau. Pada tahun 2008-2009 pria yang telah memiliki satu orang putri ini mengalami cedera yang cukup serius sehingga memaksanya untuk berhenti bermain bola. “saya mengalami cidera parah di lutut dan memaksa saya untuk berhenti bermain bola untuk beberapa tahun karena penyembuhan cidera,” ujarnya. Lama tak bermain di ajang nasional, saufie pun kemudian memberanikan diri lagi untuk ikut seleksi liga 3 zonal kalsel.
“dan dengan izin allah saya pun akhirnya lolos seleksi peseban banjarmasin untuk menghadapi kompetisi liga 3 zona kalsel dan bersyukur bisa membawa peseban banjarmasin meraih juara, selama 2 tahun berturut-turut dan bisa mewakili kalsel ke ajang nasional. Pada di tahun 2017-2018 cidera itu kembali menghampirinya. Ia pun akhirnya memutuskan untuk kembali berhenti. “saat itu saya putuskan untuk stop ikut semua even yg bersifat nasional,” kata saufie saufi pun berfikir bagaimana caranya supaya tidak jauh dari sepakbola, karena kecintaannya terhadap sepakbola sangatlah besar.
“hingga suatu hari saya pun memutuskan untuk ikut pelatihan wasit sepak bola asprov kalsel,” imbuhnya. Dari situlah dirinya menimba ilmu perwasitan (low off the games). “padahal sebenarnya tak pernah terfikir sedikit pun untuk menjadi seorang wasit sepak bola,namun karena cidera yang berkepanjangan dan saya merasa tidak sanggup lagi untuk bermain bola, dari situ lah saya putuskan untuk menjadi wasit sepak bola,yg penting tidak jauh bergelut dari sepak bola. Dan alhamdulillah saya pun lulus menjadi menjadi wasit sepak bola c3 asprov kalsel… sejak saat itu saya mulai penjalan baru sebagai wasit sepak bola (berlisensi).
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu