Demi Pembangunan Asrama dan Rusun ASN, Pimpinan Unand Usir Paksa Warga Perumahan Dosen

Harian Haluan   Kamis, 29 April 2021

img

Demi pembangunan asrama dan rusun asn, pimpinan unand usir paksa warga perumahan dosen padang, harianhaluan.com - warga yang tinggal di perumahan dosen (perumdos) unand kaget, kecewa dan tidak terima dengan wacana pencabutan penghuni tempat tinggal mereka. Pasalnya, pimpinan unand meminta untuk mengosongkan rumah tersebut dalam tempo singkat 1,5 bulan tanpa ada sosialisasi, dialog dan pemberitahuan sebelumnya hanya demi pembangunan rusunawa. Salah seorang warga, zuldadan naspendra kepada harianhaluan.com mengatakan, pencabutan mendadak tersebut yang dilakukan oleh petinggi unand tidak mencerminkan nilai-nilai humanisme. Tindakan tersebut sangat memalukan dilakukan oleh orang berpendidikan.

Dia menyebut, perumdos adalah tanah negara yang ditempati asn yang pengelolaannya diatur oleh undang-undang, ada proses yang harus dijalankan. Dia menambahkan, seharusnya pimpinan unand melakukan dialog dan sosialisasi jauh-jauh hari terkait wacana pembangunan tersebut sehingga warga tidak dikagetkan dengan pencabutan hak pakai tersebut. Zuldadan menyampaikan pada tanggal 14 april 2021, tiba-tiba tanpa ada angin warga menerima sk penujukkan penghuni rumah perumdos. Anehnya sk tersebut terhitung 1 januari sampai 31 mei 2021, biasanya sk itu terhitung 1 tahun.

Satu minggu kemudian, tepatnya tanggal 22 april 2021, warga menerima dua surat sekaligus. Surat pertama berisi pemberitahuan pengembalian rumah negara dan surat kedua berisi sk rektor tentang pencabutan penunjukan penghuni rumah negara. Ini berarti hanya tempo 1,5 bulan warga harus mengsongkan rumah tersebut. "sosialisasi sama sekali tidak disampaikan, malah warga menerima surat undangan pemaparan pembangunan rusunawa tanggal 28 april kemarin pagi dan hari itu juga dilaksanakan pukul 13.30 wib.

Tak heran, tidak satu pun warga memenuhi undangan tersebut," katanya. Perumdos tersebut dibangun pemerintah dengan tujuan untuk memfasilitasi dosen unand yang belum memiliki rumah agar bisa digunakan dan dimanfaatkan serta dijaga sebaik mungkin. Dosen dan beberapa tendik yang tinggal saat ini di perumdos justru bahu membahu memperbaiki fasilitas yang ada agar rumah tersebut layak pakai. Tak heran sampai puluhan juta uang pribadi dikeluarkan untuk merenovasi rumah tersebut agar layak huni seperti saat ini.

"sekarang kondisi di perumdos semakin mencekam, karena begitu banyak orang-orang yang tidak kami kenal hilir mudik di perumdos. Anak-anak untuk pesantren ramadan pun kami temani karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena memang salah seorang unsur pimpinan pernah menyatakan kalau bapak/ibu tidak keluar juga, kami punya cara lain membuat anda semua keluar," papar zuldadan, kamis (29/4/2021). Menurut beberapa warga yang sudah mengkonfirmasi ke salah seorang pimpinan unand, bukan tidak mungkin musala yang saat ini dipakai sehari-hari oleh warga untuk beribadah juga akan dimusnahkan, sementara unand punya lahan lebih dari 550 hektare.


Baca Juga

0  Komentar