Dompet Pekerja Di Bali Tipis Selama Pandemi
Rmco Kamis, 8 April 2021

Dompet pekerja di bali tipis selama pandemi rm.id rakyat merdeka - dompet mayoritas pekerja di bali menipis. Penyebabnya, pulau dewata sepi kunjungan wisatawan, sehingga sebanyak 40 persen pendapatan para pekerja terjun bebas selama pandemi covid-19. Penurunan itu dampak dari lesunya kinerja sektor pariwisata akibat covid-19. Menteri koordinator (menko) bidang kemaritiman dan investasi luhut binsar panjaitan menilai, perekonomian di bali sangat terpukul akibat pandemi.
“ekonomi bali terdampak signifikan karena covid-19. Mengalami kontraksi lebih dalam dibandingkan ekonomi nasional,” ungkap luhut, dalam bali economic and investment forum 2021, kemarin. Luhut mengaku, punya tiga jurus untuk kembali memulihkan perekonomian bali. Pertama, pengendalian covid-19 yang semakin baik, tidak hanya di bali, tetapi juga secara nasional.
Dengan pengendalian yang baik, maka penyebaran virus bisa ditekan sehingga aktivitas ekonomi akan kembali normal. Kedua, percepatan proses vaksinasi di bali sehingga herd immunity bisa segera tercipta. Dirinya sudah meminta kementerian kesehatan untuk menjamin kecepatan vaksinasi covid-19 di bali. Dan, ketiga, membuat protokol kesehatan (prokes) yang ketat di bali.
Ini terutama untuk para wisatawan mancanegara yang harus dijalin kesepakatan dengan negara asal turis tersebut. “kami memang sedang menjajaki negosiasi dengan beberapa negara untuk membuka travel bubble wisman dengan bali,” jelasnya. Lebih detail, luhut membeberkan upaya memulihkan perekonomian bali untuk jangka menengah dan panjang. Antara lain, pertama, pengembangan health tourism dengan membuka rumah sakit internasional untuk penanganan penyakit-penyakit spesifik seperti kanker, tumor.
Menurutnya, sudah ada beberapa investor yang berminat untuk hal tersebut. Kedua, diversifikasi kepada sektor-sektor di luar pariwisata seperti kelautan dan budidaya perikanan, serta pertanian. “kedua hal tersebut adalah kunci terhadap sustainability industry pariwisata di bali,”ungkapnya. Menteri keuangan (menkeu) sri mulyani membenarkan, sebanyak 40,67 persen masyarakat bali yang masih bekerja mengalami penurunan pendapatan selama pandemi covid-19.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu