Fintech Lending Berjaya di Masa Pandemi
Koran Tempo Jumat, 30 April 2021

Fintech lending berjaya di masa pandemi jakarta - penyaluran pinjaman online atau peer-to-peer (p2p) lending tetap bertumbuh meski di tengah pandemi covid-19. Otoritas jasa keuangan (ojk) mencatat, hingga maret 2021, fintech lending mencatatkan pembiayaan rp 19,04 triliun atau tumbuh 28,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh pembiayaan sektor produktif, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm). Pencapaian fintech lending berbanding terbalik dengan penyaluran kredit perbankan yang turun -3,77 persen pada periode yang sama.
Kepala eksekutif (ceo) modalku, reynold wijaya, mengatakan platform fintech lending menjadi sumber pembiayaan utama umkm saat ini. “umkm memilih fintech lending karena syarat pengajuan pinjaman tanpa agunan, pencairan dana cepat, pinjaman sesuai dengan kebutuhan, serta kemudahan dan kenyamanan dalam mengajukan aplikasi,” ujarnya, kemarin. Berdasarkan studi kuantitatif yang dilakukan modalku terhadap nasabahnya, fintech lending unggul jika dibandingkan dengan sumber pendanaan konvensional seperti kartu kredit, kredit tanpa agunan, dan kredit perbankan lainnya. Stand gopay dalam pameran indonesia fintech summit & expo 2019 di jakarta convention center (jcc), jakarta, 2019.
Tempo/tony hartawan hasil riset tersebut juga menunjukkan bahwa faktor pengelolaan arus kas yang lebih leluasa menjadi kunci utama umkm memilih mengajukan pinjaman ke platform fintech lending. “karena tidak seperti korporasi besar, umkm bisanya berfokus pada operasional harian,” kata reynold. Kinerja fintech lending pun tetap moncer di tengah gejolak perekonomian akibat pandemi covid-19. Modalku hingga januari lalu telah menyalurkan pinjaman rp 20,8 triliun, stabil jika dibandingkan dengan sebelum pandemi.
Hal senada dialami fintech lending berbasis syariah, alami, yang sepanjang kuartal i 2021 mampu menyalurkan pembiayaan senilai rp 187 miliar. “kami tidak berhenti melaju meski di tengah pandemi. Capaian ini naik 20 kali lipat jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi,” ucap ceo alami, dima djani. Capaian positif juga ditunjukkan dengan pertumbuhan jumlah pemberi dana atau funders baru yang naik 1.000 persen dibanding kuartal pertama tahun lalu.
Dima mengatakan alami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan, salah satunya dengan meluncurkan aplikasi di platform android ataupun ios, setelah sempat beroperasi di website. Adapun dompet kilat memanfaatkan momen pemulihan ekonomi tahun ini untuk meluncurkan tiga layanan baru. Ceo dompet kilat, sunu widyatmoko, mengatakan akan mengembangkan sektor produktif, seperti pertanian dan usaha mikro, melalui layanan agri kilat, modal kilat, dan gaji kilat. “semakin banyak umkm yang go digital membuat kami semakin optimistis fintech lending bakal bertumbuh tahun ini,” ucapnya.
Menurut sunu, beralihnya umkm ke platform digital berdampak positif untuk memudahkan pelacakan rekam jejak online. “kami menyadari saat ini kebutuhan pembiayaan umkm sangat besar dan tidak terjangkau oleh banyak lembaga keuangan. Maka, kami bertekad untuk menjembatani kesenjangan tersebut,” kata dia. Associate center of innovation and digital economy institute for development of economics and finance (indef), bhima yudhistira adhinegara, mengatakan kinerja fintech lending bakal terus meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu