Happy Weekend! Bursa Asia Kompak Hijau, Nikkei Loyo Sendirian
Cnbcindonesia-market Jumat, 23 April 2021

Happy weekend! bursa asia kompak hijau, nikkei loyo sendirian jakarta, cnbc indonesia - bursa saham asia mayoritas ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan jumat (23/4/2021), di tengah melonjaknya kasus virus corona (covid-19) di beberapa negara di asia yang membantu penguatan saham perawatan kesehatan. Tercatat indeks hang seng hong kong ditutup melesat 1,12% ke level 29.078,75, shanghai composite china berakhir menguat 0,26% ke 3.474,14, sti singapura naik 0,2% ke 3.194,04, kospi korea selatan terapresiasi 0,27% ke 3.186,10, dan indeks harga saham gabungan (ihsg) tumbuh 0,38% ke 6.016,86. Sementara untuk indeks nikkei jepang ditutup melemah 0,57% ke level 29.020,63 pada perdagangan hari ini, karena adanya potensi pembatasan yang lebih ketat untuk menahan infeksi covid-19 yang menyebabkan kekhawatiran pelaku pasar di jepang kembali memuncak. "sentimen positif di jepang semakin menurun sejak laporan tentang langkah-langkah darurat virus mulai berkembang pada pekan ini," kata koichi kurose, chief strategist di resona asset management.
Pemerintah jepang berencana untuk memberlakukan kembali keadaan darurat, terutama di tokyo dan kota-kota besar lainnya dari 25 april hingga 11 mei. Pemerintah jepang pun akan mewajibkan restoran, bar, dan ruang karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton. Namun dari melonjaknya kasus aktif covid-19 di global membuat saham alat kesehatan di hong kong dan china melesat tinggi dan membuat pasar saham di kawasan china berakhir lebih tinggi. Di hong kong, saham alat kesehatan melonjak lebih dari 3% di tengah kekhawatiran atas melonjaknya covid-19 di global.
Pelaku pasar asia juga merespons positif terkait rencana presiden as, joe biden yag akan menaikan pajak keuntungan investasi ( capital gain ) hingga hampir dua kali lipat ke angka 39,6% di segmen masyarakat berpendapatan besar untuk membiayai subsidi anak dan pendidikan dalam rencana american family plan milik biden. Hal ini sontak menyebabkan para investor kabur dari pasar modal dan menyebabkan indeks acuan runtuh meskipun kabar rilis laporan keuangan berberapa emiten tergolong baik. Ketika kebijakan tersebut terealisasi maka ada kemungkinan bahwa investor akan kabur dari pasar saham as dan beralih ke negara lain terutama negara berkembang, tak terkecuali ri. Tim riset cnbc indonesia.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu