Hingga 27 April, Vaksinasi Tembus 19 Juta
Investor Kamis, 29 April 2021

Hingga 27 april, vaksinasi tembus 19 juta jakarta, investor.id - menteri keuangan (menkeu) sri mulyani mengatakan bahwa proses vaksinasi terus dipercepat, hingga selasa (27/4) pemerintah sudah melakukan vaksinasi hingga 19 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan. Angka ini baru 10,46% untuk mencapai target herd immunity sebanyak 181,5 juta penduduk. Secara rinci sebanyak 7,1 juta orang sudah menerima dua dosis vaksin yakni mencapai 12,1 juta dosis dan sebanyak 11,9 juta orang sudah menerima vaksin dosis pertama atau 4,92 juta dosis. “cepat atau lambat vaksin harus diberikan seluruh masyarakat dunia ini salah satu tantangan dalam hadapi covid.
Indonesia sudah cukup cepat dan awal dalam secure akses vaksiansi,”tuturnya dalam rakor koordinasi pembangunan pusat 2021, kamis (29/4). Menurutnya instrumen apbn sejak tahun lalu, tahun ini hingga tahun depan akan diprioritaskan untuk melakukan percepatan program vaksinasi. Dengan tujuan untuk mencapai kekebalan kelompok, pasalnya tanpa dilakukan vaksinasi maka pemulihan ekonomi nasional tidak akan terjadi. Adapun dalam bahan paparannya indonesia menduduki posisi kesembilan sebagai negara yang telah menyuntikkan vaksin covid-19 terbanyak.
Posisi indonesia masih dibawah amerika serikat yang telah menyuntikkan 231 juta dosis vaksin, disusul tiongkok mencapai 229 juta, kemudian india sebanyak 143 juta dosis, inggris mencapai 46,7 juta dan brazil sudah menyuntikkan 39 juta dosis. Kendati begitu, menkeu mengatakan bahwa tantangan untuk melakukan vaksinasi di seluruh dunia berbeda-beda terutama terkait akses vaksin dan suplai vaksin di masing masing negara yang akhirnya menimbulkan risiko pemulihan ekonomi secara global tidak merata “didunia terjadi sentimen nasionalistik sisi vaksiansi. Artinya vaksinasi itu ditahan di masing-masing negara untuk tujuan prioritas negara masing masing dan akan timbulkan risiko global. Sebab covid itu tidak akan hilang selama semua negara mendapatkan akses vaksin jadi kalau ada suatu negara ingin sehat sendirian itu gak mungkin terjadi,”tegasnya.
Menurutnya perkembangan kasus covid-19 secara global lagi meningkat terutama terjadi di india. Tetapi untuk indonesia kasus covid-19 secara harian sudah menunjukkan penurunan dengan data rata rata per april 12,1% menurun dibandingkan periode maret mencapai 14,8% dan februari hingga 26,5%. Meski begitu, ia menegaskan bahwa semua pihak harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3 m dan pemerintah akan konsisten melaksanakan 3t agar kasus covid terus menurun. “risiko (covid-19) tidak mengenal batas sebab covid-19 itu traveling bersama manusia.
Oleh karena itu,kita perlu tingkatkan kewaspadaan, terutama saat jalankan ibadah ramadan dan menjelang idul fitri,” ujarnya. Sri mengatakan bahwa momentum ramadan dan idul fitri biasanya selalu digunakan masyarakat untuk melakukan interaksi. Namun disatu sisi pemerintah dan masyarakat harus tetap melakukan upaya untuk mengendalikan penyebaran covid-19, untuk menghindari kenaikan kasus covid-19 seperti di india. “ini kondisi pilihan kebijakan tidak mudah, bagaimana harus tetap dikendalikan dan menghindari terjadi kenaikan situasi yang seperti india, sisi lain keinginan masyarakat untuk berinteraksi dan juga kegiatan ekonomi yang membutuhkan mobilitas masyarakat untuk bisa pulih kembali,” jelasnya.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu