Jelang Rilis Microsoft & Google, Dow Futures Naik Tipis

Cnbcindonesia-market   Selasa, 27 April 2021

img

Jelang rilis microsoft & google, dow futures naik tipis jakarta, cnbc indonesia - kontrak berjangka (futures) indeks bursa amerika serikat (as) cenderung flat pada perdagangan selasa (27/4/2021), lagi-lagi masih terkait dengan antisipasi pemodal atas kinerja keuangan emiten per kuartal i-2021. Kontrak futures indeks dow jones industrial average naik hanya 3 poin dari nilai wajarnya, sementara kontrak serupa indeks s&p 500 dan nasdaq kompak flat. Saham ups melesat 8% setelah laba bersihnya melampaui estimasi pasar dengan kenaikan penjualan sebesar 27%. Saham tesla ambrol 3% di sesi pra-pembukaan setelah perseroan mengumumkan bahwa kinerjanya tertolong berkat jualan bitcoin.

Perusahaan yang dikendalikan elon musk tersebut sahamnya sudah anjlok 18% dari rekor tertingginya, meski masih terhitung melesat 360% dalam 12 tahun terakhir. Investor mengantisipasi rilis kinerja raksasa lainnya yakni microsoft, amd, dan alphabet (induk usaha google). Sejauh ini, 84% dari konstituen indeks s&p 500 yang telah merilis kinerja membukukan laba bersih yang melampaui estimasi pasar, sebagaimana direkam factset. Saham gamestop melesat lebih dari 8% di sesi pra-pembukaan setelah peritel video game tersebut berencana menjual 3,5 juta saham baru, membidik dana sebesar us$ 551 juta untuk mempercepat transformasi menuju e-commerce.

Indeks s&p 500 sedikit menguat pada senin, sementara nasdaq bertambah 0,9% manakala dow jones tertekan tipis. Pelaku pasar memantau rapat komite pasar terbuka federal (federal open market committee/fomc) yang akan meramu kebijakan moneter terbarunya. Pasar memperkirakan tidak akan ada perubahan dalam kebijakan moneter, sebagaimana terlihat dari survei cnbc international yang berujung pada suku bunga acuan tetap di level sekarang 0-0,25% dan program pembelian aset yang tetap sebesar us$ 120 miliar per bulan. Meski demikian, mereka menanti apakah nada komentar ketua federal reserve (the fed) jerome powell akan berubah terkait dengan inflasi, yang akan mempengaruhi pergerakan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah as.


Baca Juga

0  Komentar