Konsumsi Masyarakat Tinggi saat Ramadan, Mayora Indah Optimistis Kinerja Tumbuh
Investor Senin, 3 Mei 2021

Konsumsi masyarakat tinggi saat ramadan, mayora indah optimistis kinerja tumbuh jakarta, investor.id — pt mayora indah tbk (myor) optimistis kinerja mengalami pertumbuhan sepanjang bulan ramadan tahun ini. Optimisme ini didukung strategi perseroan antara lain meluncurkan produk festive. Sekretaris perusahaan mayora indah, yuni gunawan mengatakan, bulan ramadan merupakan momen yang baik, dimana bisnis makanan dan minuman mengalami pertumbuhan yang didorong meningkatkanya tingkat konsumsi masyarakat indonesia. Adapun strategi yang dilakukan untuk mendukung pertumbuhan tersebut adalah perseroan akan meningkatkan produksi dan distribusi produk pada bulan ramadan ini dan lebaran mendatang.
“kami juga meluncurkan produk festive yang hanya dijual pada moment tertentu seperti lebaran tahun ini,” ujar yuni kepada investor daily baru-baru ini. “adapun untuk tahun ini, kami menargetkan adanya peningkatan pendapatan sebesar 10% pada tahun 2021. Hal ini juga seiring meningkatnya konsumsi masyarakat pada bulan ramadan,” ujar dia. Di sisi lain, perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal ( capital expenditure /capex) sebesar rp 600 hingga rp 1 triliun yang akan digunakan untuk meningkatkan produktivitas di beberapa lini produksi perseroan.
Berdasarkan berita sebelumnya, sumber capex ini berasal dari kas internal dan pinjaman. Dketahui, perseroan pada tahun 2020 telah menyerap anggaran sebesar rp 1,8 triliun yang digunakan untuk pembangunan pabrik torabika dan penambahan kapasitas produk wafer serta biskuit yang diharapkan meningkatkan total kapasitas sampai 20%. Lebih lanjut, mayora indah mencatatkan kenaikan laba bersih sebanyak 3.52% menjadi rp 2,06 triliun dari periode yang sama pada tahun 2019 lalu yaitu rp 1,99 triliun. Adapun total penjualan bersih perseroan turun 2.20% menjadi rp 24.47 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip investor daily terungkap penurunan ini disebabkan oleh menurunnya penjualan bersih ekspor menjadi rp 10,11 triliun, padahal tahun lalu segmen ini menyumbang hingga rp 11,47 triliun. Meski begitu, selama pandemi perseroan justru berhasil meningkatkan penjualan dalam negeri hingga menyumbang rp 14,38 triliun, atau naik 6.13% dari rp 13,55 triliun di 2019. Adapun segmen retur menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan yakni sebanyak rp 16,87 miliar atau setara dengan 64.75%. Kemudian, beban pokok penjualan yang ditanggung oleh perseroan pada tahun 2020 lalu juga terbilang cukup stabil yaitu rp 17,17 triliun dari rp 17,10 triliun.
Namun laba bruto yang diperoleh menurun 7.84% menjadi rp 7,29 triliun. Menurunnya penjualan juga berimbas pada berkurangnya sejumlah beban, seperti beban penjualan dan umum administrasi yang masing-masing terkoreksi 6.47% dan 2.51%. Dengan demikian, jumlah beban usaha yang dibukukan pada periode ini berjumlah rp 4,46 triliun, masih lebih kecil dibanding sebelumnya mencapai rp 4,74 triliun. Pada periode yang sama juga perseroan berhasil membukukan pemasukan tambahan, diantaranya dari selisih kurs mata uang asing sejumlah rp 116,98 miliar, sebelumnya mayora indah merugi rp 206,36 miliar.
Lalu, penghasilan bunga rp 51,40 miliar, keuntungan aset tetap rp 1,96 miliar serta lain-lain bersih rp 36,42 miliar. Sementara itu aset mayora indah per 31 desember 2020 terhitung sebanyak rp 19,77 triliun, terdiri atas aset lancar rp 12,83 triliun dan aset tidak lancar rp 6,93 triliun. Perseroan berhasil menekan total liabilitas menjadi rp 8,50 triliun, menurun 6.80%. Editor : gora kunjana (gora_kunjana@investor.co.id).
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu