KRAS Siapkan IPO Krakatau Sarana Infrastruktur di Kuartal I-2022
Investor Sabtu, 3 Juli 2021

Kras siapkan ipo krakatau sarana infrastruktur di kuartal i-2022 jakarta, investor.id – emiten industri logam dasar besi dan baja pelat merah pt krakatau steel (persero) tbk (kras) melakukan penambahan modal ke pt krakatau industrial estate cilegon (kiec) dengan cara penyetoran modal dalam bentuk lainnya (inbreng) saham perseroan di masing-masing anak usahanya, yakni pt krakatau bandar samudera (kbs), pt krakatau daya listrik (kdl) dan pt krakatau tirta industri (kti). Langkah ini sebagai persiapan di mana kiec akan berganti nama menjadi krakatau sarana infrastruktur dan melakukan penawaran umum perdana ( initial public offering /ipo) saham pada kuartal i-2022. Direktur utama krakatau steel silmy karim mengatakan, krakatau sarana infrastruktur akan terlebih dahulu ditawarkan ke investor strategis atau strategic investor pada agustus-september 2020, sebelum dilepas ke pasar modal. Dalam hal ini, indonesia investment authority (ina) menjadi lead strategic investor yang dibidik pada rencana tersebut.
“untuk alokasi strategic investor porsinya 20%-30%, untuk ipo sekitar 20%,” kata direktur utama krakatau steel silmy karim kepada investor daily, sabtu (3/7). Silmy mengharapkan target dana ipo bisa cukup besar lantaran aset subholding yang berpotensi jumbo. Per 30 september 2020, total aset sebelum eliminasi kdl tercatat us$ 245,38 juta, kbs senilai us$ 224,91 juta, kti sebesar us$ 98,42 juta, dan kiec mencapai us$ 178,46 juta. Sementara itu, dengan dilakukannya penatausahaan anak perusahaan, maka terdapat pengalihan atas 99,99% saham perseroan pada kbs, kdl dan kti sebagai setoran modal perseroan dalam bentuk lainnya kepada kiec yang merupakan perusahaan terkendali perseroan di mana krakatau steel memiliki 99,99% kepemilikan saham pada kiec.
Adapun, harga penyertaan untuk kbs sebesar rp 3,85 triliun, rp 3,74 triliun untuk kdl, dan rp 2,08 triliun untuk kti. Beralihnya saham ini efektif mulai 30 juni 2021. Langkah ini selaras dengan program dari pemegang saham krakatau steel untuk melakukan penataan di lingkungan anak perusahaan yang memiliki bidang usaha atau fokus bisnis yang sama agar efektif dalam pengelolaannya. Perseroan melakukan penataan pada anak perusahaan yang bergerak dalam layanan industri terintegrasi yaitu layanan kawasan industri, layanan air industri, layanan listrik industri, dan layanan pelabuhan yang terintegrasi secara penuh untuk mendukung kegiatan industri dan mendatangkan manfaat yang optimal bagi perseroaan.
Alasan lain dilakukan transaksi ini adalah mendukung persiapan pengembangan cluster industri baja 10 juta ton per tahun di cilegon dan mengembangkan alternatif usaha lainnya yang lebih menguntungkan dan dapat memberikan pendapatan, serta laba pada perseroan. “secara umum, tujuan dari rencana penatausahaan portofolio bisnis anak perusahaan ini adalah untuk meningkatkan nilai bisnis dan daya saing anak perusahaan. Dengan dilakukannya penatausahaan anak perusahaan di lingkungan perseroan, diharapkan dapat memperkuat bisnis non-core perseroan dalam layanan industri terintegrasi sehingga dapat mendukung kinerja keuangan perseroan,” tulis manajemen. Lebih lanjut, ada empat manfaat yang diharapkan akan diperoleh perseroan dengan dilakukannya penataausahaan anak perusahaan ini.
Pertama, perseroan memiliki keunggulan kompetitif yang bernilai tambah, yaitu perusahaan induk layanan industri terintegrasi pertama di indonesia. Kedua , perseroan dapat meningkatkan kapitalisasi pasar melalui penyediaan one-stop services solutions yang meliputi layanan manajemen properti, kepelabuhanan, dan utility yang terintegrasi. Ketiga , perseroan dapat membuka peluang untuk meningkatkan penawaran skala layanan yang lebih cepat dan mendalam, termasuk layanan yang inovatif dan bernilai tambah yang dibutuhkan konsumen. Keempat, perseroan dapat berkontribusi dalam program sustainability development melalui konsep green technologies (misalnya reverse osmosis air laut, pembangkit listrik tenaga surya terapung, dan pembangkit listrik siklus gabungan) yang akan membantu perusahaan mencapai tujuan kelangsungan usaha.
Untuk informasi, krakatau steel telah menuntaskan pembentukan subholding sarana infrastruktur yang merupakan perusahaan hasil integrasi dari beberapa anak perusahaan perseroan. Silmy karim mengatakan, subholding sarana infrastruktur memiliki pondasi yang kuat secara finansial. Penggabungan empat perusahaan tersebut memiliki pendapatan rp 3,4 triliun dan nilai ebitda sebesar rp 1 triliun pada tahun 2020 dan akan terus berkembang seiring dengan pertumbuhan kebutuhan kawasan industri di indonesia. “dari pembentukan subholding ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan hingga rp 7,8 triliun di lima tahun mendatang.
Sementara untuk ebitda diproyeksikan meningkat mencapai rp 2,2 triliun di tahun 2025,” sebut silmy. Anak-anak usaha yang tergabung dalam subholding ini memiliki keunggulan-keunggulan tersendiri. Seperti misalnya, kiec yang mengelola 3.250 hektar lahan industri dengan 920 hektar lahan industri yang tersedia untuk pengembangan tiga tahun ke depan. Kdl memiliki kapasitas 120 mw dan saat ini tengah membangun fasilitas energi terbarukan melalui energi surya terapung yang mulai beroperasi pada tahun 2023.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu