Laba Anjlok 27%, Investor Obral Saham Adaro & Nyaris Drop 1%

Cnbcindonesia-market   Jumat, 30 April 2021

img

Laba anjlok 27%, investor obral saham adaro & nyaris drop 1% jakarta, cnbc indonesia - saham emiten pertambangan batu bara, pt adaro energy tbk (adro) bergerak melemah pada awal perdagangan sesi i jumat (30/4/2021), setelah perseroan merilis kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2021. Pada pukul 09:09 wib, saham adro melemah 0,8% ke level rp 1.245/unit. Selama sepekan terakhir, saham adro masih menguat 3,75%, sedangkan selama sebulan terakhir saham adro juga masih melesat 5,51%. Adapun selama tiga bulan terakhir, saham adro melemah 1,19%.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham adro pagi ini mencapai rp 11,3 miliar dengan volume transaksi sebanyak 9 juta lembar saham. Dalam tiga bulan terakhir, nilai transaksi saham adro mencapai rp 8,4 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian saham adro sebesar rp 534 juta di pasar reguler pada pagi hari ini. Saham adro melemah pagi ini setelah perseroan baru saja merilis laporan keuangan untuk kuartal i-2021 pada kamis (29/4/2021) kemarin.

Adaro mencatatkan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar us$ 71,74 juta atau sekitar rp 1 triliun dengan rata-rata kurs rp 14.400 per us$ pada triwulan pertama tahun ini. Perolehan laba bersih ini turun sekitar 27% dari capaian di tahun sebelumnya sebesar us$ 98,17 juta atau setara rp 1,41 triliun. Hal ini menyebabkan laba bersih per saham dasar turun menjadi us$ 0,000224 per saham dari tahun sebelumnya us$ 0,00307. Penurunan ini imbas dari pendapatan usaha adaro sepanjang 3 bulan pertama yang turun 8% dari sebelumnya us$ 750 juta menjadi us$ 692 juta.

Penurunan ini disebabkan penurunan sebesar 13% (year-on-year/yoy) pada volume penjualan yang tercatat mencapai 12,59 juta ton. Produksi batu bara pada q1-2021 mencapai 12,87 juta ton, atau turun 11% yoy. Musim hujan pada 1q21 berpengaruh terhadap operasi batu bara. Rinciannya, kontribusi terbesar dari penjualan batu bara kepada pihak ketiga us$ 652,65 juta dari sebelumnya us$ 686,51 juta.

Sedangkan, sisanya dari jasa pertambangan 22,34 juta dan penjualan batu bara kepada pihak berelasi us$ 7,13 juta. Sedangkan, beban pokok pendapatan 1q21 turun 9% yoy menjadi as$502 juta, karena penurunan harga bahan bakar yoy. Cuaca yang dipengaruhi la nina pada 1q21 menyebabkan hujan lebat dan gelombang tinggi, sehingga mempengaruhi kegiatan logistik di kuartal ini. Di tengah kondisi industri yang masih sulit, perusahaan dapat melakukan pembiayaan kembali terhadap pinjaman dan memperkuat posisi keuangan.

Adaro energy tetap berfokus pada efisiensi. Presiden direktur dan chief executive officer, garibaldi 'boy' thohir, mengatakan, perseroan mencatat ebitda (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) operasional sebesar us$ 244 juta atau rp 3,5 triliun dan laba inti sebesar us$ 110 juta atau rp 1,6 triliun, yang menunjukkan kualitas laba dan mencerminkan kekuatan operasi. "walaupun ada optimisme dari perkembangan positif harga batu bara akhir-akhir ini, kami tetap berhati- hati dan akan terus berfokus pada keunggulan operasional serta berdisiplin pada biaya dan pengeluaran," kata garibaldi, dalam pernyataan resmi, jumat (30/4/2021). Boy thohir memilih pendekatan konservatif dan mempertahankan panduan operasional dan keuangan untuk tahun 2021 dan terus memperkuat posisi keuangan.


Baca Juga

0  Komentar