Laba Bersih Ultra Jaya 2020 Meningkat 6,53%

Investor   Rabu, 7 April 2021

img

Laba bersih ultra jaya 2020 meningkat 6,53% jakarta — pt ultra jaya milk industry tbk (ultj) membukukan peningkatan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada akhir tahun 2020 sebesar 6,53% menjadi rp 1,09 triliun, dibandingkan perolehan pada akhir tahun 2019 rp 1,03 triliun. Dalam paparan kinerja keuangannya, rabu (7/4), penjualan perseroan di tengah pandemi covid-19 justru mengalami penurunan sebesar 4,10% menjadi rp 5,96 triliun hingga akhir tahun 2020, dibandingkan periode sama tahun 2019 senilai rp 6,22 triliun. Kemudian, beban pokok penjualan perseroan juga terkoreksi 3,66% menjadi rp 3,73 triliun dari sebelumnya rp 3,88 triliun. Alhasil laba bruto perseroan tercatat sebesar rp 2,22 triliun atau menurun 4,84% dari periode sama pada tahun sebelumnya yang mencatatkan rp 2,34 triliun.

Lebih lanjut, laba dari usaha perseroan sebesar rp 1,36 triliun atau naik 7,89% dari akhir tahun 2018 yang mencatatkan sejumlah rp 1,26 triliun. Sementara laba sebelum beban pajak penghasilan dibukukan sebesar rp 1,42 triliun atau naik 3,35% dari sebelumnya rp 1,37 triliun. Sedangkan total aset perseroan hingga 31 desember 2020 mencapai rp 5,59 triliun, naik 50,49% dari 31 desember 2019 yang memperoleh rp 3,71 triliun. Sedangkan liabilitas sebesar rp 3,97 triliun, meningkat 316% dari semula rp 953 miliar dan total ekuitas turun 15,44% menjadi rp 4,78 triliun dari sebelumnya rp 5,65 triliun.

Di sisi lain, ultra jaya milk industry berencana memperluas jangkauan pemasaran di pulau jawa dan diluar pulau jawa. Untuk luar pulau jawa, perseroan akan menambahkan sejumlah distributor agar bisa menjangkau daerah-daerah yang tidak tercapai. “sedangkan di pulau jawa, kami akan menambahkan salesman, sehingga perseroan dapat menjangkau pasar yang lebih agresif,” ujar manajer keuangan ultra jaya milk industry pahala sihotang dalam paparan publiknya melalui zoom akhir tahun lalu. Perseroan juga berencana meningkatkan kapasitas dengan membangun fasilitas baru.

Menurut pahala, kapasitas produksi yang dimiliki perseroan saat ini sudah mulai menuju maksimal, sehingga pihaknya harus membangun fasilitas produksi baru, baik dari segi sarana produksi ataupun pergudangan. Kemudian, perseroan juga berencana untuk mengembangkan peternakan yang berlokasi di sumatera. Hingga saat ini, populasi sapi perah yang dimiliki perseroan di sumatera sekitar 3 ribu ekor dan akan terus bertambah. “rencana jangka panjangnya 6 ribu ekor dengan 2 tempat pemerahan berputar,” ujar dia.


Baca Juga

0  Komentar