Lanjut Asing Lepas BBCA & ASII, Giliran TLKM yang Diborong

Cnbcindonesia-market   Kamis, 25 Maret 2021

img

Lanjut asing lepas bbca & asii, giliran tlkm yang diborong jakarta, cnbc indonesia - indeks harga saham gabungan (ihsg) kembali ditutup melemah pada perdagangan sesi i kamis (25/3/2021). Indeks bursa saham acuan nasional tersebut merosot 0,94% ke level 6.098,28, seiring memburuknya sentimen dari eropa. Data perdagangan mencatat sebanyak 108 saham naik, 374 turun dan 131 lainnya mendatar. Nilai transaksi pada sesi i hari ini mencapai rp 5,5 triliun dan terpantau investor asing masih menjual bersih sebanyak rp 190 miliar di pasar reguler.

Ada setidaknya enam saham yang dilepas oleh investor asing pada perdagangan sesi i hari ini. Berikut keenam saham yang dilepas oleh investor asing pada perdagangan sesi i kamis (25/3/2021). Di saat ihsg melemah dan asing masih melepas beberapa saham, ada enam saham yang dikoleksi oleh asing hari ini. Adapun keenam saham yang dikoleksi oleh asing pada penutupan perdagangan sesi i hari ini adalah.

Investor sedang mencermati perkembangan pandemi virus corona, utamanya di eropa. Sepertinya prospek ekonomi benua biru tidak akan secerah perkiraan sebelumnya. Phillip lane, kepala ekonom bank sentral uni eropa (europe central bank/ecb), mengungkapkan bahwa ekonomi eropa tahun ini diperkirakan tumbuh 4%. Ini sudah memasukkan faktor dari kembali diberlakukannya karantina wilayah ( lockdown ).

Namun lane memperingatkan bahwa kuartal ii-2021 sepertinya bakal lumayan berat. "sekarang kita akan segera masuk ke kuartal ii, yang sepertinya akan terasa lama," ujarnya kepada cnbc international. Well, pada awal tahun banyak yang menyatakan bahwa 2021 akan menjadi tahun kebangkitan, tahun yang gilang-gemilang. Namun ternyata situasinya seperti ini.

Pandemi yang katanya mulai bisa terkendali karena vaksinasi ternyata masih menghantui. Selanjutnya imbal hasil ( yield ) obligasi pemerintah amerika serikat (as) kembali bergerak turun. Pada pukul 04:15 wib, yield surat utang pemerintah as (us treasury) untuk tenor 10 tahun berada di 1,614%, turun 2,4 basis poin (bp). Akhir-akhir ini, kenaikan yield us treasury menjadi momok bagi pasar keuangan global.

Kenaikan yield surat utang pemerintah presiden joseph 'joe' biden membuat instrumen lain menjadi tidak menarik. Akhir pekan lalu, yield treasury sempat berada di atas 1,7%. Tidak jauh dari dividend yield indeks s&p 500 yang berada di kisaran 1,9%. Artinya, instrumen aman seperti obligasi memberi imbalan yang bersaing dengan aset berisiko.

Namun dengan data ekonomi as yang akhir-akhir ini kurang greget, mungkin ekspektasi inflasi menjadi mereda. Sepertinya permintaan di negeri adidaya masih belum pulih betul, sehingga belum kuat untuk mendorong laju inflasi. Meredanya ekspektasi inflasi kemudian tercermin dengan penurunan yield obligasi. Semoga penurunan yield obligasi pemerintah as memberi semangat bagi investor untuk kembali memburu aset-aset berisiko di negara berkembang.


Baca Juga

0  Komentar