Maaf, TINS Absen Dulu Bagi Dividen
Detik Finance - Indeks Selasa, 6 April 2021

Maaf, tins absen dulu bagi dividen pt timah tbk ( tins ) memastikan tidak membagikan dividen dari kinerja keuangan tahun buku 2020. Hal itu menjadi salah satu keputusan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (rupst) yang digelar hari ini. "selain persetujuan laporan tahunan tahun buku 2020, dan perubahan nomenklatur pengurus perseroan, tins disepakati absen untuk tebar dividen tahun buku 2020," kata sekretaris perusahaan pt timah, muhammad zulkarnaen, selasa (6/4/2021). Jika dilihat dari kinerja perusahaan, pendapatan usaha timah turun 21,33% menjadi rp 15,22 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar rp 19,34 triliun.
Penurunan pendapatan usaha ini berbanding lurus dengan beban pokok pendapatan perusahaan yang turun sebesar 22,54% menjadi rp 14,10 triliun dari tahun sebelumnya rp 18,20 triliun. Anak usaha mind id ini berhasil mencatatkan penjualan sebesar 55.782 ton atau 16,28% dari total konsumsi timah dunia. Berdasarkan lokasi tujuan ekspor, produk timah bumn paling banyak ke asia dengan porsi 68%, disusu eropa 17%, amerika 14%, sedangkan konsumsi domestik hanya 2%. Lebih lanjut mengenai kinerja produksi, tins berhasil menghasilkan bijih timah sebesar 39.757 ton atau turun sebesar 51,79% sampai 31 desember 2020.
Rinciannya, 71,35% berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 28,65% berasal dari penambangan laut. Adapun, produksi logam timah turun 40,18% menjadi sebesar 45.698 ton dari tahun sebelumnya yang sebesar 76.389 ton. Dalam rups, para pemegang saham sepakat untuk mengubah nomenklatur pengurus perseroan yaitu direktur keuangan menjadi direktur keuangan dan manajemen risiko. "perubahan nomenklatur adalah hal yang wajar dilakukan mengingat tantangan perusahaan ke depan dan untuk itu kita optimis perusahaan akan menjawab tantangan dengan baik lagi," tambahnya.
Rasio finansial menjadi salah satu indikator membaiknya performa sebuah emiten. Pada tahun 2020 rasio gross profit margin (gpm) adalah 7,36% atau membaik dari tahun sebelumnya 5,91%. Hal serupa terlihat pula dari rasio net profit margin (npm) menjadi minus 2,24% dibandingkan tahun 2019 sebesar minus 3,16%. Membaiknya finansial tins terlihat dari beberapa perspektif berikut, diantaranya cashflow operasi sebesar rp 5,40 triliun atau naik dibandingkan tahun 2019 sebesar minus rp 2,08 triliun.
Ebitda naik menjadi rp 1,16 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar rp 909 miliar. Adapun untuk modal kerja bersih meningkat signifikan menjadi sebesar rp 692,09 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar rp 348,87 miliar. Pada periode tahun 2020 perseroan berhasil menurunkan utang bank sebesar rp 4,22 triliun (2019: rp 8,79 triliun). Di samping itu, tins berhasil melunasi obligasi dan sukuk yang telah jatuh tempo pada september 2020 sebesar rp 600 miliar.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu