Malindo Berpeluang Tumbuh secara Mengesankan
Investor Kamis, 22 April 2021

Malindo berpeluang tumbuh secara mengesankan jakarta, investor.id - pt malindo feedmill tbk (main) mulai menunjukkan pemulihan karena ditopang oleh kenaikan harga jual anak ayam usia sehari ( day old chicken /doc) setelah terjadi lonjakan harga daging ayam. Kenaikan harga ini diproyeksikan berlangsung setidaknya hingga semester i tahun ini, sehingga kinerja keuangan perseroan bisa tumbuh secara mengesankan. Sedangkan kenaikan harga bahan baku produksi pakan ternak bisa menjadi batu sandungan terhadap margin keuntungan malindo sepanjang tahun ini, apabila perseroan tidak segera menaikkan harga jual produknya. Analis mirae asset sekuritas indonesia emma a fauni mengungkapkan, harga jual doc menunjukkan penguatan hingga mencatat rekor tertinggi pada kuartal i tahun ini.
Kenaikan ini sejalan dengan pertumbuhan rata-rata harga jual ayam pedaging. “kami memperkirakan kenaikan rata-rata harga jual anak ayam tersebut akan berlanjut setidaknya pada kuartal ii tahun ini, yang didukung oleh peningkatan permintaan daging ayam selama ramadan dan idul fitri. Penguatan juga didukung oleh kebijakan ketat pemerintah terkait suplai ayam sejak tahun lalu,” tulis emma dalam risetnya. Mengenai harga bahan baku produksi pakan ternak, menurut dia, terlihat kecenderungan peningkatan harga, seperti buntil kedelai.
Hal ini bisa menjadi sentimen negatif terhadap bisnis pakan ternak. “meski terjadi kenaikan harga, kami memperkirakan imbasnya kecil terhadap perseroan. Sebab, kenaikan harga ini akan diikuti dengan penguatan harga jual pakan ternak, sehingga margin keuntungan tetap stabil,” jelasnya. Emma memperkirakan laba bersih malindo tumbuh secara mengesankan tahun ini.
Target raihan laba bersih perseroan juga berpotensi direvisi naik, apabila kenaikan ratarata harga jual doc berlanjut dibandingkan harga saat ini. Terbukanya peluang pertumbuhan kinerja keuangan malindo tahun ini juga didukung oleh optimism manajemen, apalagi setelah terlihat performa pada kuartal i-2021. Bahkan, manajemen malindo menargetkan peningkatan pendapatan hingga dua digit tahun ini. Pertumbuhan kinerja keuangan juga akan ditopang oleh mulai beroperasinya rumah potong hewan pertama pada kuartal terakhir tahun 2021.
Rumah potong ini memiliki kapasitas 2.000 ayam per jam, sehingga bisa mempermudah perseroan dalam menerapkan efisiensi produksi. Berlanjutnya peningkatan harga jual doc mendorong mirae asset sekuritas untuk merevisi naik target laba bersih malindo tahun ini dari rp 147 miliar menjadi rp 167 miliar. Begitu juga dengan proyeksi pendapatan direvisi naik dari rp 7,92 triliun menjadi rp 7,93 triliun. Margin kotor ( gross margin ) perseroan diperkirakan naik dari 9,3% pada 2020 menjadi 12% pada tahun ini.
Sebab itu, mirae merevisi naik target harga saham main menjadi rp 1.060 dengan rekomendasi dipertahankan beli. Target tersebut merefleksikan perkiraan pe tahun ini sekita 14 kali dibandingkan posissi pe saat ini mencapai 11,5 kali. Sebelumnya, emma menyebutkan, berlanjutnya upaya pemerintah untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran pasokan ayam dan ekspektasi membaiknya perekonomian tahun 2021 menjadi faktor pendorong kinerja keuangan emiten sektor peternakan ayam. Pertumbuhan kinerja keuangan juga didukung oleh nilai tukar mata uang yang diprediksi menguat.
Industri peternakan dan pakan ternak unggas diperkirakan tumbuh lebih baik tahun 2021, seiring dengan komitmen pemerintah untuk tetap melanjutkan intervensi pasar untuk memulihkan industri ini. “pemerintah menunjukkan komitmen yang besar untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan ayam pedaging hingga doc ke level yang masuk akal. Hal ini diharapkan membuat industri ini tetap berjalan dengan sehat tahun 2021,” ungkap dia. Berdasarkan hasil diskuisi dengan sejumlah stakeholder industri ini, menurut dia, pemerintah menunjukkan sikap untuk melanjutkan intevensi pasar untuk memastikan harga bisa stabil selama kondisi ekonomi belum membaik.
Pemerintah berkeinginan peternak kecil untuk tetap eksis dan tidak bangkrut akibat kondisi makro yang kurang baik. Hal ini tentu sangat menguntungkan bagi emiten di sektor ini. Adapun tren permintaan daging ayam sangat dipengaruhi oleh seberapa penguatan aktivitas ekonomi. Tahun lalu, pandemi telah membuat penjualan restoran, hotel, dan sejumlah kegiatan turun drastis yang berimbas pada penurunan permintaan daging ayam nasional.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu