Mengatur Keuangan Paska Lebaran
Investor Sabtu, 22 Mei 2021

Mengatur keuangan paska lebaran jakarta- lebaran telah usai. Bagi sebagian orang, paska lebaran menyisakan masalah keuangan tersendiri, kondisi ini terjadi akibat tradisi bertemu kerabat yang mendorong seseorang mengeluarkan uang lebih besar untuk merayakan hari raya bersama. Akibatnya uang tunjangan hari raya (thr) tak bersisa lagi, bahkan ada yang terpaksa berutang hanya untuk mencukupi kebutuhan di hari raya. Kini usai lebaran menjadi momen mengatur keuangan kembali agar sehat.
Belajar dari pengalaman tersebut, dimas ardhinugraha, investment specialist pt manulife aset manajemen indonesia (mami) akan berbagi tips menata kembali keuangan paska lebaran. Pahami makna ramadan/lebaran bulan ramadan yang diakhiri dengan lebaran adalah momen bagi umat islam untuk merefleksikan diri, merupakan saat untuk mengasah empati dan berbagi kebaikan dengan sesama. Yang terjadi, masih banyak di antara kita yang berperilaku konsumtif, tak terkecuali di masa pandemi ini. Seringkali, keinginan lebih besar dari kebutuhan dan melebihi daya beli, sehingga berujung pada utang.
Hal ini adalah perilaku keuangan yang tidak sehat. Jika sudah terjadi, segera introspeksi. Jadikan pembelajaran, agar tidak terjadi lagi di kemudian hari. Belanja secara cerdas di masa pandemi seperti ini, tradisi saat lebaran tidak banyak berubah.
Meski aktivitas di luar rumah masih terbatas, tetap saja tercetus keinginan untuk berbelanja untuk lebaran, dalam bentuk pakaian, ataupun kue-kue ringan. Ketika daftar belanja semakin panjang, saatnya memilah barang yang benar-benar dibutuhkan dan mana yang hanya keinginan sementara. Perlu ditanyakan lagi, apakah pembelian barang ini bisa ditunda atau tidak. Dan, untuk lebih ketat mengawasi pengeluaran keuangan, usahakan setiap pembelanjaan menggunakan uang tunai atau kartu debit, paling tidak untuk sementara waktu.
Hindari penggunaan kartu kredit yang berlebih. Ingat, kartu kredit bukanlah harta, melainkan utang. Perketat pengeluaran ketika kondisi keuangan tidak sehat paska lebaran karena adanya tambahan beban utang, saatnya melakukan pengetatan keuangan. Buat catatan keuangan untuk mengetahui pos-pos mana yang bisa di keluarkan.
Kalau perlu, hilangkan pos-pos yang biasa dipergunakan untuk memanjakan diri, seperti pos belanja pakaian, hingga pos jalan-jalan ke mal. Ikuti catatan keuangan yang sudah dibuat. Ini adalah konsekuensi dari gaya hidup konsumtif selama lebaran dan harus siap untuk lebih disiplin hingga paling tidak kondisi keuangan sudah mulai sehat. Separah-parahnya kondisi keuangan, saat menerima penghasilan bulanan, alokasi untuk pembayaran utang tetap tidak melebihi 30% dari pemasukan, sebagai cadangan bagi keperluan tak terduga.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu