Mengetahui Management Resiko Perbankan dan AIBR

Kompasiana - latest   Rabu, 19 Mei 2021

img

Mengetahui management resiko perbankan dan aibr bisnis perbankan berasal dari istilah "bank", yaitu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menerbitkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Oleh karena itu, perbankan merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dan kekurangan dana. Sedangkan istilah "manajemen" berasal dari istilah "manajemen" yang artinya pengendalian. Dalam bahasa indonesia artinya pengendalian, pengolahan atau pengelolaan.

Menurut undang-undang nomor 21 tahun 2008 republik indonesia (pasal 38 ayat 1 tentang perbankan syariah), manajemen risiko adalah rangkaian prosedur dan metode kegiatan yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, memantau, mengukur dan mengendalikan risiko yang timbul dari operasional perbankan. . Manajemen risiko bank mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan proses kegiatan bisnis perbankan dengan tingkat risiko yang wajar secara terarah, komprehensif dan berkelanjutan. Audit internal berbasis risiko adalah metode yang menghubungkan audit internal dengan seluruh kerangka kerja manajemen risiko internal perusahaan.

Audit internal berbasis risiko bertujuan untuk memperkuat tanggung jawab direksi dalam mengelola risiko di setiap tahapan, dan untuk menentukan kinerja fungsi / departemen dalam menerapkan manajemen risiko. Proses peninjauan akan menguraikan: * identifikasi target. * bekerja sama dengan setiap departemen fungsional / departemen bisnis untuk menentukan risiko yang menghambat proses bisnis perusahaan. * mengawasi untuk memitigasi risiko * laporkan apakah terdapat risiko minor sehingga hanya diperlukan pengawasan dan pemantauan * memastikan bahwa risiko telah diramalkan dengan memitigasi risiko secara tepat sehingga dapat diterima pada tingkat tertentu (risk appetite).

Manfaat penerapan audit internal berbasis risiko adalah sebagai berikut: * manajemen telah mengidentifikasi, mengevaluasi dan menangani risiko di atas dan di bawah risk appetite (risk appetite). * dalam pengelolaan risiko di luar lingkup risk appetite, pengelolaan risiko lebih efektif, tetapi tidak berlebihan. * jika risiko residual tidak sesuai dengan selera risiko, risiko tersebut harus segera ditangani untuk memperbaikinya agar dapat beradaptasi dengan selera risiko. * keefektifan penelaahan internal atas respon yang direkomendasikan dan langkah-langkah resolusi risiko untuk memastikan bahwa fungsi atau departemen dalam perusahaan terus beroperasi secara efektif.

* memastikan bahwa tindakan respons risiko yang direkomendasikan oleh audit internal dilaporkan dengan benar dan benar. Tahapan implementasi airb fase 1: menilai kematangan risiko perusahaan. Ada tiga gol pada tahap ini, di antaranya: satu jenis. Menilai kematangan risiko perusahaan.

B. Laporkan penilaian kematangan risiko perusahaan kepada manajemen dan komite audit. C. Setujui dan tinjau strategi penerapan.

Dengan membahas pemahaman risk maturity bersama direksi dan manajemen senior, memperoleh dokumen yang relevan, menilai dan melaporkan risk maturity (jatuh tempo risiko) dokumen dan informasi yang dikumpulkan, guna menilai risiko perusahaan dengan melihat dan mengevaluasi risiko yang ada maturity: menerapkan strategi audit risiko di departemen fungsional, dan memilih strategi audit berdasarkan kematangan risiko perusahaan. Tahap 2: rencanakan pemeriksaan rutin. Tujuan dari rencana pemeriksaan berkala adalah untuk memastikan bahwa seluruh proses manajemen risiko yang telah dilaksanakan berdasarkan masukan dari audit internal telah berjalan secara obyektif. Agar proses implementasi manajemen berjalan efektif, maka harus dilakukan flow plan.

Langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan rencana audit antara lain adalah menentukan, menentukan kategori dan prioritas risiko, menyusun rencana audit reguler, dan menyediakan laporkan kepada manajemen dan komite audit. Tahap ketiga: distribusi audit. Langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan bisnis audit meliputi langkah-langkah berikut: satu jenis. Tentukan ruang lingkup tugas yang direncanakan.

B. Menilai kematangan risiko dari unit yang diaudit. C. Kesimpulannya d.


Baca Juga

0  Komentar