Menkeu Tak Sempat Liburan Kebut Susun RUU APBN 2022

Investor   Jumat, 14 Mei 2021

img

Menkeu tak sempat liburan kebut susun ruu apbn 2022 jakarta, investor.id - menteri keuangan (menkeu) sri mulyani indrawati mengaku tak sempat melakukan libur lebaran. Lantaran harus menyelesaikan beberapa ruu dan melalukan penyusunan ruu anggaran pendapatan dan belanja negara (apbn) 2022 yang nantinya harus didiskusikan bersama dewan perwakilan rakyat (dpr). "kami gak sempat libur lebaran sebab kami siapkan kem ppkf di dpr kita masih ada audit bpk, kita masih ada 2 ruu yang akan di bahas kita selesaikan ruu apbn nanti,"tuturnya dalam silaturahmi daring kementerian keuangan - idul fitri 1442 h, jakarta, jumat (14/5). Ia mengatakan dalam tiga bulan mendatang kegiatannya kian padat seiring dengan pembahasa.

Ruu apbn 2021. Sehingga akan lebih banyak berinteraksi dengan awak media. Tak hanya itu, menkeu berpesan, agar media bisa menjadi sarana penyalur berita dari pemerintah sehingga terjadi komunikasi publik. Dia juga menginginkan pemberitaan yang dipublikasikan dapat ditulis dengan baik.

Namun bukan berarti harus memuji kinerja pemerintah, melainkan menyiarkan kabar yang membuat indonesia semakin baik. "mohon buat berita baik bukan yang memuji-muji tapi membuat berita agar indonesia semakin baik," kata dia. Lebih lanjut menkeu mengungkapkan indonesia sudah menghadapi pandemi covid-19 selama dua tahun dengan terbatasnya interaksi secara fisik. Hal ini berimplikasi pada sisi kesehatan secara fisik dan mental dan kesehatan ekonomi.

Oleh karena itu, pemerintah akan terus merumuskan berbagai kebijakan untuk melindungi dan menjaga masyarakat aspek kesehatan hingga ekonomi akibat dampak pandemi. "jadi kita sekarang memang masih berkonsentrasi fokus untuk betul-betul menjaga keseluruhan masyarakat kesehatan dari sisi kesehatan ekonomi agar kita bisa tidak hanya bertahan tapi juga pulih kembali," tegasnya. Bahkan ia tak menampik bahwa berbagai kebijakan yang dirumuskan pemerintah tidak selalu mudah karena dihadapkan pada pilihan terbaik dan tidak populer. Namun yang terpenting pemerintah akan terus mendorong masyarakat dan dunia usaha untuk pulih dan bangkit dan mendorong pemulihan ekonomi.


Baca Juga

0  Komentar