OJK Minta Bank Asing Pacu Kredit Sejak Awal Tahun

Investor   Selasa, 30 Maret 2021

img

Ojk minta bank asing pacu kredit sejak awal tahun jakarta, investor.id -- otoritas jasa keuangan (ojk) minta bank-bank asing di indonesia mulai memacu menyalurkan kredit sejak awal tahun. Hal itu menyusul target kredit yang telah dipatok 7,5% lebih kurang 1% di 2021. "(awal) 2021 kita harapkan (kredit) bisa cepat, ndak usah nunggu (di akhir tahun). Kata pak presiden ini pertumbuhannya harus front loading ini kalau bisa, jangan sampai menunggu," kata ketua dewan komisioner ojk wimboh santoso dalam tayangan video pada acara diskusi ojk dengan perhimpunan bank-bank internasional indonesia (perbina), senin (29/3).

Video itu juga menampilkan perhatian ojk pada penyaluran kredit bank asing. Oleh karena itu, wimboh bilang, peran bank asing di indonesia dalam memacu kredit di awal sangat penting untuk bisa mewujudkan target penyaluran di tahun 2021 sebesar 7,5%. Dia pun mengatakan, berbagai kebijakan sudah didesain untuk memantik permintaan ( demand ) di masyarakat. Ojk senantiasa menerima masukan dari industri perbankan serta siap untuk mengambil kebijakan yang diperlukan dalam mendukung pemulihan ekonomi termasuk kinerja perbankan.

Di samping itu, menurut wimboh, pemberian vaksinasi secara masif ke berbagai penjuru daerah serta efektivitas vaksin menjadi kunci penting pemulihan ekonomi nasional. Sampai dengan saat ini, pemulihan ekonomi mulai bergerak ke arah yang positif dengan beberapa indikator ekonomi bergerak naik. Ojk bersama pemerintah dan bi bersinergi menetapkan rangkaian kebijakan yang bersifat antisipatif, extraordinary , dan akomodatif, serta forward looking untuk menahan pelemahan ekonomi lebih jauh dan menghindari gangguan stabilitas sistem keuangan. Ojk telah mengeluarkan kebijakan stimulus lanjutan di tahun 2021 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor jasa keuangan.

"untuk automobile , motorcycle , dan juga properti kita keluarkan berbagai kebijakan di antaranya tax relief (relaksasi pajak). Fokus tetap tidak hanya umkm, tapi juga ini untuk korporasi yang tadi diatas rp 10 miliar, juga diberikan jaminan. Ini semua suatu orkestra yang akan kita lakukan bersama dengan bapak/ibu (bankir) sekalian," terang wimboh. Relaksasi temporer terhadap kebijakan prudensial tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan kredit yang lebih cepat dengan mempertimbangkan adanya unsur idiosyncratic pada sektor jasa keuangan.

"kami optimis bahwa pada tahun 2021, kinerja perbankan dapat tumbuh dengan sehat dan kuat dalam menghadapi tekanan serta dapat berkontribusi optimal untuk mewujudkan pemulihan ekonomi nasional," demikian kata wimboh. Orkestrasi pacu kredit adapun melalui makalah ojk update 30 maret 2021 berjudul "tingkatkan demand masyarakat, pacu pertumbuhan kredit," wimboh menegaskan bahwa penurunan suku bunga kredit juga bukan satu-satunya faktor meningkatkan kredit. Menurut dia, dibutuhkan upaya bersama mengembalikan demand di masyarakat. "saat ini, dibutuhkan upaya bersama bagaimana mengembalikan demand masyarakat.

Penurunan suku bunga kredit bukan satu-satunya faktor meningkatkan kredit. Efektivitas vaksin akan menjadi game changer bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional karena akan memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas normal kembali," ungkap wimboh. Senada, kepala eksekutif pengawas perbankan ojk heru kristiyana yang menyadari, masing-masing bank memiliki kesulitan dan kendala berbeda ketika menghadapi pandemi covid-19. Oleh karena itu, kebijakan restrukturisasi melalui pojk 11/2020 atau 48/2020 misalnya, ojk memberi ruang keleluasaan bagi bank.

Menurut dia, orkestrasi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional menjadi penting. Dalam hal ini, ojk meminta perbankan asing menunjukkan peran lebih. Rasio pinjaman terhadap simpanan ( loan to deposit ratio /ldr) di akhir tahun 2020 terjaga di kisaran 90%. Namun demikian, penyaluran kredit di saat yang sama tercatat minus 8,6%.

"ini kalau kita tidak melakukan orkestrasi bersama ya rasanya kita juga tidak bisa cepat keluar dari pandemi dengan selamat. Ini yang ingin saya terus sampaikan bahwa mari kita terus bekerja sama semua pihak dan diorkestrasikan," tandas heru. Sementara itu, ketua perhimpunan bank-bank internasional indonesia (perbani) batara sianturi mengatakan, diskusi tatap muka langsung antara ojk dan perbani diharapkan dapat terlaksana lebih sering dan dijadwalkan secara reguler. Pertemuan semacam itu dinilai sangat bermanfaat bagi anggota perbani memandang situasi dan bisnis kedepan.


Baca Juga

0  Komentar