Perkuat Bisnis Aplikasi, Mahaka Media Bentuk Dua JV

Investor   Selasa, 23 Maret 2021

img

Perkuat bisnis aplikasi, mahaka media bentuk dua jv jakarta, investor.id – pt mahaka media tbk (abba) membentuk dua perusahaan patungan ( joint venture /jv) dalam rangka memperkuat bisnis aplikasinya. Salah satu jv berbasiskan komunitas muslim dan satu lagi lebih kepada konten audio dan video. “bisnis konvensional akan tetap kami fokuskan agar bisa lebih besar lagi dalam menghadapi tantangan pandemi. Selain itu, kami juga harus adaptasi terhadap kondisi yang terjadi dengan memperbesar bisnis aplikasi,” kata ceo mahaka media adrian syarkawi dalam paparan publik insidentil mahaka media secara virtual, selasa (23/3).

Adrian menjelaskan, pihaknya akan melakukan pengembangan terhadap bisnis aplikasi dan berfokus pada dua segmen. “pertama community based dengan target market kami sesuai segmennya republika yaitu komunitas muslim. Yang kedua, kami siapkan bisnis aplikasi yang bermain di area audio dan video. Mudah-mudahan tahun ini bisa di- launching ,” ungkap dia.

Untuk menggolkan rencana pengembangan komunitas muslim, perseroan telah membentuk jv atas nama pt khazanah alwahda kreatif. Mahaka media menguasai porsi terkecil yakni hanya 20%, sisanya 40% masing-masing oleh pt trinugraha thohir dan pt kreasi karya bangsa. Sedangkan, pembentukan jv untuk konten dan audio saat ini masih dalam persiapan. “aplikasi ini akan me- manage komunitas muslim secara sosial media.

Market tersebut sangat besar di indonesia dan kuat, baik secara user , customer, maupun kepentingan klien. Rencananya jv ini akan beroperasi pada bulan puasa nanti,” katanya. Adrian menyebutkan, pembentukan jv ini tidak menelan investasi yang terlalu besar, yakni hanya rp 800 juta. Pasalnya, perseroan telah memiliki konsep dan hanya diturunkan dalam bentuk platform digital.

Sementara, kontribusi aplikasi ini terhadap kinerja perseroan tahun ini, diakui adrian belum akan besar. “dampak kinerja belum signifikan untuk tahun ini, karena kepemilikan kami cuma 20%. Tapi, dampak ke anak usaha, republika akan besar karena fokusnya ke community based,” ujar dia. Di sisi lain, perseroan memasang target kinerja keuangan akan positif di tahun 2021.

Sedangkan untuk tahun lalu, meski laporan keuangan belum dirilis, namun adrian mengklaim laba bersih dapat terjaga di tengah penurunan pendapatan perseroan. ”sekitar 95%-98% pendapatan kami dari iklan dan ini mempengaruhi sisi bisnis yang terjadi. Sebagai gambaran, secara revenue kami turun melesat 63%, tapi secara bottom mahaka media dengan seluruh anak usahanya lebih baik karena efisiensi,” ujar adrian. Untuk 2021, lanjutnya, karena sudah berat di fase 2020, perseroan akan mendorong pendapatan dengan push media konvensional dan dorong bisnis aplikasi.

”jadi, bisa menutupi dari bisnis komersial dan bisnis digitalnya,” jelas adrian. Capex perusahaan yang terdiri dari empat lini bisnis seperti broadcasting, printing dan publishing, marketing agency service, dan platform digital dengan menaungi antara lain harian republika, jak tv, dan gen fm tersebut, untuk tahun ini menganggarkan belanja modal ( capital expenditure/capex ) hanya rp 3-4 miliar. Hal itu sejalan dengan petuah holding yang mengharuskan perusahaan dibawahnya mengetatkan ”ikat pinggang” terhadap biaya yang tidak berdampak langsung ke operasional, kecuali berpengaruh ke peningkatan bisnis. Alhasil, dana capex hanya akan digunakan untuk maintenance peralatan pendukung operasional jak tv dan anak usaha lainnya.

Di sisi lain, terkait suspensi atau penghentian perdagangan sementara saham abba dua kali berturut-turut oleh bursa efek indonesia (bei), baik di pasar reguler maupun pasar tunai, adrian menilai hal tersebut karena aksi korporasi yang dilakukan anak usaha yakni pt mahaka radio integra tbk (mari). Mahaka radio diketahui membangun perusahaan patungan bersama dengan empat venture capital (vc) antara lain alpha jwc ventures dan kinesys group. Perusahaan tersebut ditargetkan bisa terealisasi pada kuartal ii-2021 yang berfokus pada pengembangan segmen konten radio digital milik emiten yang didirikan oleh menteri badan usaha milik negara (bumn) erick thohir, yakni noice. Adapun, selain dua jv tersebut, masih ada dua jv lainnya yang bakal masuk dengan opsi convertible loan.

Kepemilikan saham mari atas noice akan berkurang menjadi sekitar 61%. Hingga saat ini, kepemilikan perusahaan yang menaungi gen fm, jak fm, hot fm, kis fm, mustang fm, prambors, delta fm, female radio, dan most radio ini masih sebesar 75%. Sedangkan 25% sisanya merupakan porsi kinesys dan alpha jwc. Adrian menilai, bergabungnya beberapa vc besar ke dalam pengembangan noice, menjadi penyebab bursa efek indonesia (bei) mensuspensi atau menghentikan sementara perdagangan saham mari pada 12 maret 2021 baik di pasar reguler maupun pasar tunai.


Baca Juga

0  Komentar