Raih Rp 1,6 T dari Rights Issue, BRMS Ekspansi Produksi Emas

Cnbcindonesia-market   Senin, 19 April 2021

img

Raih rp 1,6 t dari rights issue, brms ekspansi produksi emas jakarta, cnbc indonesia - pt bumi resources minerals tbk (brms) akhirnya menyelesaikan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (hmetd/rights issue) dan memperoleh dana rp 1,6 triliun. Usai rights issue jumlah saham brms meningkat menjadi 93,9 miliar saham. "keberhasilan rights issue ini menandakan adanya kepercayaan dari para pemegang saham terhadap perusahaan. Kami akan mengalokasikan sekitar us$ 23 juta dari dana hasil rights issue untuk melakukan pengeboran di beberapa prospek emas di poboya, palu," kata direktur utama brms suseno kramadibrata dalam siaran resminya, senin (19/04/2021).

Dengan begitu brms akan mendapatan tambahan sekitar 15 sampai dengan 20 juta ton cadangan dan sumber daya bijih emas di area tersebut. Hasil pengeboran ini akan disampaikan di kuartal ke iv-2021 dan selanjutnya di kuartal ii-2022. Perusahaan juga mengalokasikan sekitar us$ 5,25 juta dari dana hasil rights issue untuk melakukan pengeboran di beberapa prospek emas dan untuk mengembangkan lokasi tambang emas di motomboto, gorontalo. "kami juga akan menggunakan sekitar us$ 48 juta dari dana hasil rights issue membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas sebesar 4.000 ton bijih per hari di poboya, palu.

Konstruksi pabrik tersebut akan dimulai pada pertengahan tahun 2022 dan diperkirakan akan selesai dan dapat beroperasi di kuartal i-2024," ujarnya. Perusahaan juga tengah menyelesaikan konstruksi atas fasilitas pengolahan lainnya untuk menambah kapasitas pengolahan yang ada saat ini dari 500 untuk menjadi 4.500 ton bijih per harinya di poboya, palu yang diharapkan dapat mulai beroperasi di kuartal ii- 2022. "pabrik pengolahan bijih emas yang baru diharapkan dapat menambah jumlah produksi emas, pendapatan, dan laba bersih dari brms. Penemuan atas cadangan & sumber daya bijih emas juga diperkirakan akan dapat meningkatkan umur produktif tambang perusahaan," kata dia.


Baca Juga

0  Komentar