Sentimen Pekan Depan, GDP Q1 China Hingga Inflasi Maret AS
Cnbcindonesia-market Minggu, 11 April 2021

Sentimen pekan depan, gdp q1 china hingga inflasi maret as jakarta, cnbc indonesia - pekan ini, pasar keuangan indonesia cenderung bergerak bervariasi, di mana indeks harga saham gabungan (ihsg) dan sbn cukup cerah sepanjang pekan ini. Sedangkan untuk rupiah cenderung kurang menggembirakan pada pekan ini. Indeks harga saham gabungan (ihsg) sepanjang pekan ini kembali eksis, dengan melesat 0,98% dari posisi akhir pekan lalu ke 6.070,21. Pada perdagangan akhir pekan ini (9/4/2021), ihsg ditutup melemah tipis 0,02%.
Sepanjang pekan ini, pelemahan ihsg yang paling besar hanya terjadi di awal pekan senin (5/4/2021), melemah 0,68%. Nilai perdagangan selama sepekan tercatat sebesar rp 47,7 triliun. Investor asing membukukan penjualan bersih ( net sell ) senilai rp 1,87 triliun di pasar reguler. Sementara itu, pergerakan rupiah sepekan ini juga tercatat masih lesu.
Di arena pasar spot rupiah melemah 0,28% di hadapan greenback. Padahal di saat yang sama indeks dolar sejatinya sedang melemah. Rupiah ditutup terdepresiasi 0,21% ke level rp 14.560/us$ di hadapan dolar as kemarin, jumat (9/4/2021). Akhir minggu lalu nilai tukar rupiah masih berada di rp 14.520/us$.
Sementara itu, pasar obligasi pemerintah ri sepanjang pekan ini terbilang cukup cerah. Pasalnya hampir seluruh tenor obligasi pemerintah atau surat berharga negara (sbn) acuan mengalami kenaikan harga dan penurunan imbal hasilnya ( yield ). Kenaikan harga ditandai dengan penurunan yield sbn terjadi bersamaan dengan menurunnya yield obligasi pemerintah amerika serikat (as) sepanjang pekan ini. Berdasarkan data dari refinitiv , yield surat utang as (us treasury) turun 1,3 basis poin ke level 1,666% pada pekan ini, dari sebelumnya pada pekan lalu di level 1,679% adapun yield sbn acuan tenor 10 tahun turun signifikan sebesar 30,8 basis poin (bp) ke level 6,453% dari akhir pekan lalu di level 6,761%.
Penurunan yield sbn tenor 10 tahun juga menjadi yang terbesar diantara yield sbn acuan lainnya. Namun memang sebagian besar yield sbn acuan turun signifikan. Selain di sbn acuan tenor 10 tahun, penurunan yield terbesar lainnya ada di sbn acuan tenor 5 tahun, kemudian di sbn acuan tenor 20 tahun yang masing-masing yield -nya turun sebesar 26,2 bp dan 24 bp. Sementara untuk sbn berjatuh tempo 1 tahun dan 30 tahun, yield -nya turun cenderung tipis sepanjang pekan ini.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu