Sesi I Hari Ini, Asing Lepas BBCA-BBRI, Koleksi TBIG-WSKT

Cnbcindonesia-market   Selasa, 13 April 2021

img

Sesi i hari ini, asing lepas bbca-bbri, koleksi tbig-wskt jakarta, cnbc indonesia - indeks harga saham gabungan (ihsg) kembali kurang bergairah pada hari ini. Indeks bursa saham acuan tanah air tersebut ditutup merosot 0,72% ke level 5.905,48 pada perdagangan sesi i selasa (13/4/2021). Data perdagangan menunjukkan sebanyak 130 saham naik, 339 turun, dan 149 lainnya stagnan. Nilai transaksi pada perdagangan sesi i hari ini kembali menyusut menjadi rp 4,8 triliun.

Investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar rp 169 miliar di pasar reguler. Ada enam saham yang dilepas oleh investor asing pada perdagangan hari ini, di mana asing mayoritas melepas saham perbankan big cap. Berikut saham-saham yang dilepas asing pada perdagangan sesi i selasa (13/4/2021) hari ini. Ketika ihsg kembali melemah dan asing kembali melego beberapa saham, ada pula saham yang diburu oleh asing hari ini.

Adapun saham-saham yang diburu asing pada perdagangan sesi i hari ini adalah: pasar nasional terimbas sentimen negatif dari bursa amerika serikat (as) atau wall street yang tengah memantau ketat rilis data inflasi hari ini, yang diperkirakan kembali ke level sebelum pandemi melanda, dan kian meninggi beberapa bulan ke depan. Jika inflasi terus menanjak maka ekspektasi kenaikan suku bunga akan semakin menguat, dan memukul surat berharga negara (sbn), rupiah, dan pada akhirnya kinerja keuangan emiten di bursa saham. Meski bank sentral as, the fed, berulang kali menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga hingga tahun 2023, tetapi pasar tidak percaya begitu saja. Jika suku bunga acuan naik, maka daya beli masyarakat akan menurun, begitu juga dengan beban pendanaan korporasi, yang pada akhirnya memukul ekonomi.

Dari asia, china melaporkan kinerja ekspor yang di bawah ekspektasi dengan naik 30,6% secara tahunan ( year on year /yoy) pada maret. Analis memperkirakan ekspor negeri panda bakal melonjak setidaknya 35,5% yang mengindikasikan ekonomi global kembali pulih. Namun kinerja ekspor yang di bawah ekspektasi tersebut memicu kekhawatiran bahwa permintaan dunia belum sepenuhnya, terlebih di tengah kepungan kabar negatif kenaikan kasus covid-19 di eropa (gelombang ketiga) dan di india. Kabar negatif lainnya masih terkait vaksin besutan china yang menurut temuan peneliti asal brazil hanya memiliki efektivitas di kisaran 50%, sehingga pejabat china mengakui bahwa vaksin tersebut tak sepenuhnya memberikan perlindungan dan perlu dikembangkan lebih lanjut hal ini membuat ekspektasi yang sebelumnya ekonomi indonesia bakal segera pulih usai vaksinasi dijalankan, menjadi kabur karena tak ada jaminan vaksinasi yang 60% di antaranya menggunakan vaksin china bakal membuat ekonomi indonesia bisa kembali normal tahun ini.


Baca Juga

0  Komentar