Singgung ‘Dewa-dewa’ Jatah Bansos Corona, Effendi Gazali Minta KPK Adil

Repelita - Berita   Kamis, 25 Maret 2021

img

Singgung ‘dewa-dewa’ jatah bansos corona, effendi gazali minta kpk adil jakarta – pakar komunikasi politik universitas indonesia (ui) effendi gazali baru saja diperiksa sebagai saksi oleh kpk terkait kasus bansos covid-19 dan mengklaim dirinya tidak terlibat. Saat pemeriksaan, effendi sempat membahas soal seminar riset bansos pada 23 juli 2020. Lalu effendi mengungkapkan bahwa jatah bansos itu diambil oleh para ‘dewa-dewa’. Saat seminar itu, ray rangkuti juga hadir sebagai pembicara.

“jadi bukan cuma saya yang bicara, ada ray rangkuti, ada beberapa yang lain, intinya kita ingin mengatakan janganlah ini semua diambil jatahnya oleh dewa-dewa, ya pada waktu itu,” ujar effendi, usai diperiksa di gedung merah putih kpk, jakarta selatan, kamis (25/3/2021). “jangan orang terzalimi dong ya kan. Dan tidak semua orang itu apa namanya, jatah diambil dibagi-bagi sama yang besar-besar yang itu kan tujuannya untuk umkm dan dia tidak didirikan pada saat proyek itu,” sambungnya. Lalu, effendi gazali meminta kpk bersikap adil.

Dia meminta pihak yang disebut ‘dewa-dewa’ itu untuk dipanggil kpk. “nah pertanyaan yang paling terakhir adalah gini, saya kan sudah dipanggil nih, kalau kpk benar-benar menegakkan keadilan, yang besar-besar kapan nih dipanggilnya?” ucapnya. Effendi gazali menyebut pihak-pihak yang tak mendapatkan jatah bansos itu terzalimi. Dia mengatakan hal itu dikarenakan kalah saing dengan para ‘dewa-dewa’ itu.

“kalah bersaing dengan dewa-dewa, karena kuotanya sudah habis diambil oleh dewa-dewa gitu ya,” katanya. Diketahui, effendi gazali mengklaim bahwa dirinya tak ada di bap (berita acara pemeriksaan) terkait kasus suap bansos covid-19. Baca selengkapnya di halaman selanjutnya. “tadi udah terbukti bahwa nama saya tidak ada di bap-nya matheus joko,” kata effendi, kepada wartawan, kamis (25/3).

Effendi gazali mengatakan bap yang menyebut dirinya menerima dana dari proyek bansos itu palsu. “yang kedua, dengan demikian bahwa berapa puluh miliar dan seratus delapan itu seperti ada yang di sini ini adalah data yang palsu. Karena nama saya belum ada di pemeriksaan atau bap-nya matheus joko,” jelas effendi. (gbr/gbr) sumber berita / artikel asli : detik.


Baca Juga

0  Komentar