Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Independensi BI di Masa Covid

Headtopics   Rabu, 24 Maret 2021

img

Sri mulyani buka-bukaan soal independensi bi di masa covid sri mulyani buka-bukaan soal independensi bi di masa covid menkeu sri mulyani mengatakan independensi bi masih terjaga dengan baik di masa covid meski ekonomi dalam negeri sempat mengalami tekanan hebat akibat pandemi. . Ia menegaskan kebijakan yang digulirkan untuk menangani dampak pandemi tidak akan menggoyahkan independensi bank sentral.pernyataan tersebut disampaikan untuk menanggapi pertanyaan mengenai otonomi bi selama pandemi dalam sebuah webinar bertajuk emerging + frontier forum 2021 digital series: 1st edition. Informasi itu juga disampaikan di hadapan menteri keuangan sejumlah negara yakni polandia, rusia, dan mesir.

"kami tidak menempatkan bank indonesia sebagai bank sentral untuk mengorbankan independensinya. Bahkan, dalam situasi seperti ini saya selalu menghormati independensi bank sentral," ujarnya, selasa (23/3) malam.lihat juga:sri lanka utang us$1,5 m ke china atasi krisis mata uang ia menyatakan indonesia sudah menjalankan disiplin kebijakan moneter dan fiskal kurang lebih selama 20 tahun sejak krisis keuangan global. Di sektor moneter misalnya, pemerintah menjaga defisit apbn di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (pdb) seperti yang tertuang dalam uu nomor 17 tahun 2013 tentang keuangan negara. Headtopics.com selain itu, pemerintah menjaga rasio utang terhadap pdb di level 30 persen, jauh lebih rendah dari ambang batas 60 persen.sementara dari sisi moneter, bi senantiasa menjaga disiplin independensi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya menjaga stabilistas sistem keuangan.

Tugas itu meliputi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi. Bank sentral, lanjutnya, tidak memiliki kewajiban untuk mendukung pertumbuhan ekonomi seperti yang diterapkan pada sejumlah bank sentral di negara lain.oleh sebab itu, ia menegaskan kebijakan di luar kebiasaan ( extraordinary) untuk menangani dampak pandemi covid-19 tidak akan menggoyahkan disiplin tersebut."ketika kita dihadapkan pada situasi yang luar biasa dan tidak terduga ini, di mana pasar lumpuh dari sisi permintaan dan penawaran dikombinasikan dengan volatilitas atau kepanikan di pasar global terutama pasar keuangan, menurut saya negara benar-benar perlu merancang kebijakan yang pragmatis tetapi juga sangat terukur sembari memberikan sinyal pada pasar bahwa kita tidak akan melampaui disiplin baik dari sisi moneter maupun fiskal dalam jangka menengah dan panjang," tuturnya. Sesuai kesepakatan, pemerintah dan bi berbagi beban (burden sharing) dana penanganan dampak pandemi dan program pemulihan ekonomi nasional.pertama, pembiayaanpublic goodssenilai rp397,56 triliun yang anggarannya sepenuhnya ditanggung oleh bi lewat pembelian surat berharga negara (sbn) dengan mekanisme headtopics.com private placementpembelian surat utang pemerintah akan menyesuaikan kupon sebesar tingkat suku bunga acuan bi (bi 7 days reverse repo rate/7drrr). Pemerintah akan membayar utang sesuai jatuh tempo sbn dan memberikan imbal hasil (.


Baca Juga

0  Komentar