Sumber energi andalan dirikan anak usaha konsultasi manajemen jakarta, investor.id - pt sumber energi andalan tbk (itma) mendirikan anak usaha, pt andalan group power (agp). Perusahaan baru ini bergerak dalam di bidang kantor pusat dan konsultasi manajemen. Pendirian anak perusahaan tersebut telah mendapat pengesahan dari menteri hukum dan hak asasi manusia pada tanggal 12 maret 2021. “maksud dan tujuan pendirian agp adalah berusaha dalam bidang aktivitas kantor pusat dan aktivitas konsultasi manajemen,” kata direktur utama sumber energi andalan rocky oktanso sugih dalam keterbukaan informasi bursa efek indonesia (bei), selasa (23/3).

Agp, jelas rocky, didirikan dengan modal dasar sejumlah 2.000 saham dengan nilai nominal per saham sebesar rp 1.000.000. Modal disetor dan ditempatkan agp berjumlah 500 saham dengan nilai nominal per saham sebesar rp 1.000.000. Sebanyak 495 saham atau setara dengan 99% keseluruhan saham agp dikuasai sumber energi. Sementara itu, 5 saham atau setara 1% dari keseluruhan saham dimiliki pt astrindo nusantara infrastruktur tbk (bipi).

“pendirian agp tidak menimbulkan dampak yang material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan,” tutup rocky. Sumber energi andalan sebelumnya dikenal dengan pt itamaraya tbk yang bergerak di bidang perdagangan dan ekspor impor, jasa konsultasi di bidang pertambangan, dan energi. Hingga kuartal iii-2020, laba bersih sumber energi sebesar us$ 7,53 juta, turun 8,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Mayoritas keuntungan dikontribusikan oleh bagian atas hasil bersih entitas asosiasi pt mitratama perkasa.

Perseroan sendiri memiliki 30% saham di mitratama perkasa yang notabene bergerak di bidang infrastruktur pertambangan batu bara. Perusahaan tersebut memiliki tiga pelabuhan batu bara yang berada di wilayah kalimantan. Sumber energi andalan pun masih fokus untuk menjalankan rencana akuisisi aset baru berupa perusahaan di sektor ketenagalistrikan. Untuk akuisisi tersebut, perseroan telah menyiapkan dana senilai rp 143 miliar yang diperoleh dari rights issue pada tahun 2019.