Suntik Modal, Smartfren Miliki Saham Moratelindo
Investor Minggu, 30 Mei 2021

Suntik modal, smartfren miliki saham moratelindo jakarta, investor.id – pt smartfren telecom tbk (fren) melalui anak usahanya, pt smart telecom, melakukan penyertaan modal saham pada pt mora telematika indonesia (moratelindo) senilai rp 360 miliar. Dengan begitu, smart telecom mengantongi 20,5% saham moratelindo. Penandatanganan perjanjian penyertaan saham bersyarat antara smart telecom dan pemegang saham moratelindo, yaitu pt candrakarya multikreasi (ckm) dan pt gema lintas benua (glb), dilakukan pada 25 mei 2021. “smart telecom akan menjadi pemegang saham minoritas, tidak menjadi pemegang saham pengendali, dan tidak menempatkan pengurus di moratelindo,” jelas direktur smartfren telecom antony susilo dalam keterangan tertulis.
Dia menegaskan, aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham. Penyertaan saham ini dilakukan dalam rangka pengembangan usaha strategi perseroan, smart telecom, dan moratelindo pada masa mendatang. Dalam perjanjian, para pihak meyakini akan terjadi sinergi dalam kegiatan operasional antara perseroan dan smart telecom dengan moratelindo, sehingga berdampak positif terhadap kinerja, keuangan konsolidasi, dan kelangsungan usaha. Tahun ini, smartfren menganggarkan belanja modal ( capital expenditure/capex ) sebesar us$ 250-300 juta.
Emiten grup sinarmas itu akan mengandalkan pendanaan eksternal untuk membiayai ekspansi tersebut, termasuk membayar utang yang jatuh tempo. Antony mengatakan, dana ekspansi perseroan akan berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Pihaknya akan terus meningkatkan kualitas layanan, apalagi perseroan telah mendapat tambahan spektrum sebesar 10 mhz melalui lelang frekuensi 2,3 ghz pada akhir tahun lalu. “dengan tambahan spektrum ini, maka kualitas jaringan kita akan semakin bagus, sehingga pelanggan dapat menikmati layanan internet smartfren dengan lebih nyaman lagi,” kata dia kepada investor daily , belum lama ini.
Sementara itu, lembaga pemeringkat internasional, fitch ratings mengungkapkan bahwa industri telekomunikasi indonesia membutuhkan investasi yang tinggi secara terus menerus agar tetap kompetitif, terutama karena jangkauan jaringan smartfren masih tergolong terbatas dibandingkan tiga operator besar lain. Fitch menilai, pengurangan investasi dapat mengakibatkan smartfren menjadi tertinggal lebih jauh dibanding dengan kompetitor-kompetitornya yang lebih besar dan berdampak pada momentum pertumbuhannya, walaupun belanja modal pada dasarnya bersifat fleksibel. “kami memperkirakan smartfren akan tetap bergantung terhadap pembiayaan eksternal untuk membayar utang perusahaan yang akan jatuh tempo,” tulis fitch dalam laporannya. Editor : jauhari mahardhika (jauhari@investor.co.id).
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu