XL Axiata Cetak Laba Bersih Rp 320,51 Miliar
Investor Selasa, 27 April 2021

Xl axiata cetak laba bersih rp 320,51 miliar jakarta, investor.id - pt xl axiata tbk (excl) mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai rp 320,51 miliar pada kuartal i-2021. Perolehan tersebut menunjukkan penurunan mencapai 78,89%, dibandingkan kuartal i-2020 yang mencapai rp 1,52 triliun. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan pada selasa, (27/4), penurunan laba ini dipicu atas penurunan pendapatan sebesar 3,85% dari rp 6,49 triliun pada kuartal i-2020 menjadi rp 6,24 triliun pada kuartal i-2021. Faktor utama penurunan keuntungan berasal dari keuntungan dari penjualan dan sewa balik menara hanya mencapai rp 101,43 miliar pada kuartal i-2021, dibandingkan periode sama tahun lalu rp 1,62 triliun.
Begitu juga dengan aset perseroan menununjukkan penurunan menjadi rp 65,93 triliun, dibandingkan periode sama tahun lalu sebanyak rp 67,74 triliun. Penurunan terjadi baik dari sisi aset lancar dan aset tidak lancar masing-masing menjadi rp 5,94 triliun dan rp 59,98 triliun. Sementara liabilitas jangka pendek perseroan naik menjadi rp 19,29 triliun dari rp 18,85 triliun pada kuartal i-2020. Namun liabilitas jangka panjang tercatat turun 8,67% dari rp 29,75 triliun pada kuartal i-2020 menjadi rp 27,17 triliun pada kuartal i-2021.
Presiden direktur dan ceo xl axiata dian siswarini mengatakan, xl axiata bersyukur tetap bisa tumbuh positif, meskipun kompetisi industri telekomunikasi masih ketat di saat daya beli masyarakat yang belum pulih akibat pandemi covid-19. "kami tetap mampu menjaga profitabilitas perusahaan dengan terus fokus mengimplementasikan o perational e xcellence dan digitalisasi di berbagai lini," kata dia dalam keterangan resmi, selasa (27/4). Xl axiata juga berhasil meningkatkan efisiensi bisnis. Pada kuartal i-2021, xl axiata mencatat beban operasional turun sebesar 6% year on year (yoy) yang didorong oleh penurunan interkoneksi.
Sementara beban langsung lainnya turun 28% karena interkoneksi yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan lalu lintas layanan legacy (sms dan voice). Selanjutnya, xl axiata mencatat penurunan biaya tenaga kerja karena revisi provisi remunerasi. Biaya infrastruktur juga turun sebesar 11% secara tahunan, karena sewa menara yang lebih rendah. Sedangkan beban biaya pemasaran meningkat 16% akibat peningkatan biaya komisi.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu