Yield Treasury AS Naik Tipis, Harga SBN Lanjutkan Pelemahan

Cnbcindonesia-market   Selasa, 18 Mei 2021

img

Yield treasury as naik tipis, harga sbn lanjutkan pelemahan jakarta, cnbc indonesia - harga mayoritas obligasi pemerintah atau surat berharga negara ( sbn ) kembali ditutup melemah pada perdagangan selasa (18/5/2021), menyusul kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah amerika serikat (as) karena kekhawatiran tentang kenaikan inflasi as yang masih terjadi hingga kini. Mayoritas sbn acuan kembali cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan kenaikan imbal hasilnya (yield). Hanya sbn bertenor 15 tahun dan 25 tahun yang hari ini dikoleksi oleh investor dan mengalami penurunan yield. Yield sbn berjatuh tempo 15 tahun dengan seri fr0088 turun sebesar 0,2 basis poin (bp) ke level 6,329% dari sebelumnya di level 6,331%.

Sedangkan sbn bertenor 25 tahun dengan kode fr0067 juga turun 0,3 bp ke level 7,502%. Sementara, yield sbn bertenor 10 tahun dengan kode fr0087 yang merupakan acuan obligasi negara kembali naik sebesar 3,2 bp ke posisi 6,441%, mengikuti kenaikan yield obligasi pemerintah as dengan tenor yang sama. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Kenaikan yield sbn kembali terjadi setelah selama hampir dua pekan lebih mengalami penurunan yield. Kenaikan yield juga kembali terjadi setelah pasar keuangan, termasuk pasar obligasi pemerintah libur panjang pasca idul fitri 1442 h, sehingga pasar cenderung mengalami jet lag akibat ketertinggalan sentimen. Sementara itu dari as, yield obligasi pemerintah as (us treasury) acuan bertenor 10 tahun naik menjadi 1,65% pada perdagangan senin (17/5/2021) waktu setempat, karena pelaku pasar masih khawatir dengan kenaikan inflasi as pada april tahun ini. Pelaku pasar treasury hari ini akan fokus pada risalah dari pertemuan terbaru bank sentral as (federal reserve/the fed) yang akan keluar pada rabu (19/5/2021) waktu setempat.

Kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi akan membuat kebijakan bank sentral berubah dari dovish menjadi hawkish. Inflasi sudah tampak mengalami kenaikan. Di as saja, untuk pertama kalinya inflasi berada di level tertinggi sejak krisis keuangan global 2008. Tim riset cnbc indonesia.


Baca Juga

0  Komentar