Banyak orang rasis ke keturunan asia karena pandemi pada maret lalu, sebuah demonstrasi besar yang melibatkan ribuan orang terjadi di kawasan pecinan, new york, amerika serikat. Para pedemo umumnya merupakan warga amerika keturunan asia. Mereka memprotes tindakan rasialis kepada warga keturunan asia di sana. Bukan hanya warga biasa, demo yang berlangsung pada 21 maret itu juga diikuti sejumlah selebritas keturunan asia-amerika, seperti sandra oh, olivia munn, daniel dae kim, dan jamie chung.

Salah satu di antara pendemo adalah oliver prasetyo, warga indonesia yang lahir dan besar di new york. Bahkan ia merupakan salah seorang yang mengorganisasi aksi bertajuk “rally against hate” itu. Oliver, yang namanya melejit ketika menjadi model merek fashion terkemuka, ikut berorasi di tengah massa meneriakkan penghentian ujaran kebencian dan tindakan rasial terhadap para keturunan asia yang meningkat selama masa pandemi covid-19. Data organisasi non-profit stop aapi hate menyebutkan terjadi sekitar 3.800 insiden kekerasan terhadap keturunan asia dalam setahun terakhir di sana.

Warga keturunan asia dituding sebagai pembawa virus corona ke negeri itu. Oliver menjadi salah satu korban perundungan dan kebencian rasial itu. “kekerasan bukan jawaban masalah ini,” ujar oliver saat berbincang dengan dian yuliastuti dari tempo melalui sambungan aplikasi, rabu, 14 april 2021. Ia mengajak semua orang membuka pikiran, hati, sekaligus berani dan bertindak.

“makanya kita harus mengedukasi. Tapi jangan teriak, harus sabar,” tutur mantan presenter di voa yang kini menjadi host acara televisi dan mc dalam bahasa indonesia bercampur inggris itu. Ia memang tidak lancar berbahasa indonesia, tapi mengaku sangat mencintai indonesia dengan budaya dan beragam makanan enaknya. Ia menceritakan tentang aksi itu, perjalanan kariernya, hingga makanan kesukaannya.

Berikut ini petikan wawancaranya. Bagaimana situasi setelah demo besar ? masih sama, masih banyak orang amerika yang rasis kepada kami keturunan asia, orang jepang, tionghoa, indonesia. Banyak orang rasis ke keturunan asia karena pandemi ini. Banyak yang jahat, memukul, memaki, menyakiti.

Oliver pras saat menjadi mc dan salah satu organizer untuk “rally against hate”, new york, amerika, 21 maret 2021. Dok pribadi itu terjadi di ruang publik? iya, masih banyak terjadi di ruang publik. Sasarannya menyakiti orang tua atau perempuan yang tidak bisa membela diri. Apakah masih ada demonstrasi? setiap hari juga ada protes, ada demonstrasi.

Tapi saya tidak selalu ikut karena kerja. Sekarang host di beberapa stasiun tv. Anda ikut mengorganisasi demo itu? saya bukan orang yang hanya ngomong demonstrasi, tapi juga ikut menggerakkan dan mengorganisasi demonstrasi tersebut. Kami membuat organisasi non-profit untuk membuat event “rally against hate”.

Bagaimana awalnya ikut demonstrasi bahkan mengorganisasi? ada kawan jack liang yang pertama kali mengajak saya. Dari situ kami kolaborasi, bekerja sama. Kami bikin rally , membuat flyer di media sosial dan viral. Demo pada 21 maret 2021 itu dihadiri 10 ribu orang, termasuk para politikus amerika serikat.

Mereka yang ikut demonstrasi dari new york saja? banyak yang dari new york, philadelphia, new jersey. Tapi mungkin 90 persen orang new york. Apa yang anda sampaikan saat orasi dalam demonstrasi tersebut? saya selalu bilang kita semua harus bersatu, baik itu orang jepang, tionghoa, korea, maupun indonesia. Jangan terpecah belah.

Harus lebih berjuang, bertahan. Energi ini harus ada 100 persen. Mereka yang keluar dari rally juga harus bikin sesuatu, harus ikut mendengar dan memberikan edukasi dan informasi bagi orang lain. Apakah anda pernah disindir dengan kata-kata “china virus”? itu belum lama ini di kereta.

Sebelumnya apakah pernah mengalami perundungan? kapan itu terjadi? waktu saya masih kecil, umur 7-8 tahun. Mereka melakukan perisakan, bikin joke dengan tarik mata seperti orang tionghoa. Tapi saya tahan. Saya tidak mengerti waktu itu kalau hal itu rasis.

Bagaimana sikap orang tua dengan perundungan itu? orang tua tidak tahu, saya tidak bilang kepada mama-papa. Saya tahan sendiri. Kalau saya bilang, pasti mama-papa marah. Waktu saya sudah dewasa, usia 20-an tahun, orang juga bikin joke rasis.

Saya ketawa saja, tapi saya sakit hati. Saya pernah berantem dengan orang yang melakukan hal rasis. Padahal saya tidak suka berantem. Tapi, kalau kurang ajar, dia memukul, saya bertahan.

Kekerasan bukan jawaban atas masalah ini. Lebih enak dengan kata-kata. Kalau ada kekerasan, jangan dibalas dengan kekerasan. Itu akan meningkatkan eskalasi.

Balaslah kekerasan dengan cinta. Setelah demonstrasi kemarin, masih ada komunikasi antar-komunitas? saya dengan jack biasanya ada pertemuan dengan komunitas lain, seperti komunitas afro amerika, black lives maters. Sehabis rally (21 maret) itu, kami bikin acara rally di times square. Ada rihana, penyanyi, yang ikut jalan dengan kami dari times square ke gedung di mana ada peristiwa perempuan lansia filipina ditendang dan diinjak tanpa mendapat pertolongan.

Kami protes di sana. Oliver pras (kanan) berfoto bersama pemimpin mayoritas senat chuck schumer (kedua kiri) saat unjuk rasa melawan kebencian di columbus park, chinatown, manhattan, new york city, 21 mar 2021. Reuters/ron adar/sopa images/sipa usa saat paskah kemarin apakah ada demo juga? oh, iya. Kami bikin easter rally.

Mama-papa kaget kenapa bikin demo saat paskah. Awalnya mereka ingin datang, tapi harus ke gereja. Ke depan, apa yang harus dilakukan? kita harus terus berdiri, harus membuka pikiran, membuka hati. Kita juga harus berani.

Banyak orang tidak mengerti, memahami kita. Makanya kita harus mengedukasi, tapi jangan teriak, harus sabar. Ajak bicara, berbincang dengan kalem. Selain itu, kita harus bertindak.

Bicara dengan para politikus, gubernur, supaya semakin banyak orang tahu dan membuat kebijakan. Bukan hanya di amerika, tapi juga di eropa dan di mana pun. Oh iya, sebelum menjadi model dan host acara televisi, anda pernah berkarier di militer? itu waktu saya kuliah, jadi tentara. Bisa sambil kuliah karena tidak tiap hari kerja di tentara.

Itu selama enam tahun. Apa yang membuat anda tertarik terjun ke militer saat itu? apa, ya, tidak ada alasan khusus. Saya berpikir, saya mau coba saja. Beberapa mau coba tarik untuk ikut terjun ke afganistan dan irak, tapi puji tuhan tidak jadi.

Mengapa keluar? karena kontrak saya sudah selesai, jadi, ya, keluar. Lalu jadi model? iya. Itu bermula di kereta, saya ditanya seseorang dan diminta ikut audisi. Saya akhirnya ikut mendaftar dan diterima.

Lalu pulang ke jakarta, main-main di dunia hiburan di indonesia. Sempat kerja di voa. Keluar dari voa , coba jadi host tv show. Oliver pras.

Dok pribadi enak mana, berkarier di militer, model, atau host acara televisi? hmm .... Kalau di militer itu semua orang teriak ke muka. Disiplin dan fisik harus kuat, he-he-he. Tapi di dunia model mental juga harus kuat.

Fisik juga harus bagus dan kuat. Jadi model tidak gampang, tidak setiap hari ada pekerjaan. Not an easy job. Iklan merek fashion terkenal itu pekerjaan pertama anda di model? oh, tidak.

Sebelumnya saya pernah di catwalk. Iklan gap itu memang langsung hit, membuat saya terkenal. Di saluran youtube, anda pernah bilang malu waktu wajah anda muncul di papan iklan, mengapa? ya, gimana ya, malu saja. Mungkin karena mama-papa bilang saya harus humble.

Keseharian anda apa saja? sampai sekarang saya masih menjadi model, tapi lebih fokus ke pembawa acara (mc) dan host. Setiap hari harus syuting. Beberapa kali juga ada yang minta tolong mengedit, saya lakukan malam hari. Sebagai model dan pembawa acara, penampilan sangat utama.

Bagaimana menjaganya? untuk jaga badan, saya ke gym 5-6 kali seminggu, latihan keras 1-2 jam. Lalu juga harus jaga waktu tidur, itu penting. Diet khusus pernah beberapa kali. Seperti diet keto, tapi itu tidak berlanjut.

Saya akhirnya makan makanan sehat saja. Saya suka makan makanan indonesia, makanan asia. Kalau makanan kering, wah, itu bikin saya gila, ha-ha-ha. Apa makanan kesukaan anda? favorit saya rendang, sate padang, dan nasi goreng.

Itu bukan makanan sehat, tapi makan makanan bahagia, ha-ha-ha. Orang tua selalu menyajikan makanan indonesia? oh, iya, selalu. Mama selalu masak makanan indonesia, masakan manado juga. Kalau papa masak makanan indonesia dan makanan amerika.

Masakan manado lebih pedas. Saya suka makanan pedas, tapi bumbu makanan manado lebih pedas. Kalau di jakarta, saya selalu makan masakan padang di sebuah restoran langganan. Bagaimana dengan kebudayaan indonesia? kami semua cinta indonesia dan budayanya.

Itu amazing. Kedua orang tua saya, mereka sangat cinta banget indonesia. Mereka selalu pulang ke indonesia. Sebelum covid-19, setiap tahun pulang menjenguk oma yang tinggal di depok.

Kami semua sudah pergi ke yogya, lombok, bali, bandung, yogyakarta. Mama-papa selalu membawa oleh-oleh kerajinan dari indonesia. Ada patung, contohnya. Kami sekeluarga ini darah 100 persen indonesia, cuma tinggal di amerika.

Kemarin, waktu di panggung rally , saya teriakkan juga indonesia. Sayang, tidak banyak orang amerika yang mengetahui indonesia seperti negara asia lain. Makanya jadi ingin mengenalkan budaya indonesia? iya, saya mau kenalkan indonesia dan budayanya. Indonesia bukan hanya bali.

Indonesia punya banyak ragam makanan enak, budaya yang keren. Saya cinta banget. Saya ingin agar orang amerika kenal indonesia. Di rumah memakai bahasa indonesia atau inggris atau manado? pakai bahasa inggris.

Lima tahun lalu saya tidak bisa bahasa indonesia. Sampai sekarang juga masih coba, belum lancar. Proses belajar bahasa indonesia waktu pindah ke indonesia. Saya belajar bahasa indonesia dari abang ojek online , ha-ha-ha.

Saat santai, apa yang anda lakukan? biasanya hang out sama teman-teman. Tapi ini lagi covid, tidak bisa. Saya sudah dapat vaksin, tapi ya, tetap jaga jarak, pakai masker. Kegiatan lain nongkrong , main skateboard , sama nonton film daring.

Saya suka film drama korea. Favorit saya boys over flower. Kalau artisnya suka lee min ho. Dengar musik dan baca buku favorit? musik suka k-pop, grup bts, big bang.

Tapi favorit big bang. Saya suka komik juga dari marvel atau dc. Pernah baca gundala juga. Kalau buku, saya tidak terlalu.