Bos WHO Sayangkan China Persulit Penyidik Akses Data Awal Corona

Sinar Harapan   Rabu, 31 Maret 2021

img

Bos who sayangkan china persulit penyidik akses data awal corona jakarta - direktur jenderal organisasi kesehatan dunia (who) tedros adhanom ghebreyesus mengatakan data terkait asal usul corona telah dirahasiakan dari para penyelidik yang sebelumnya melakukan penelitian ke china pada bulan januari dan februari lalu. Hal ini membuat beberapa negara, seperti amerika serikat dan uni eropa mendorong china untuk memberikan akses penuh terkait data tersebut pada who. Salah satu tim penyelidik mengatakan bahwa china menolak untuk memberikan data mentah tentang kasus awal covid-19 pada who. Ini tentunya berpotensi mempersulit upaya who dalam memahami bagaimana pandemi global tersebut dimulai.

"dalam diskusi saya dan tim, mereka mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses data mentah," ujar tedros yang dikutip dari reuters, rabu (31/3/2021). "saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagai data yang lebih tepat waktu dan komprehensif," lanjutnya. Dalam laporan akhir yang ditulis bersama dengan para ilmuwan china sebelumnya, tim who mengatakan kebocoran laboratorium wuhan 'sangat tidak mungkin' menjadi asal usul dari virus corona. Mereka meyakini bahwa virus tersebut menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.

Namun, tedros menegaskan hipotesis terkait kebocoran laboratorium itu masih perlu diselidiki lebih lanjut. "saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," kata tedros. (e-4) sumber berita: detik health..


Baca Juga

0  Komentar