Cerita Dalang di Boyolali, Rela Jual 4 Mobil Hanya untuk Makan & Nekat Rusak Gamelan karena Kecewa

Tribunnews   Minggu, 4 April 2021

img

Cerita dalang di boyolali, rela jual 4 mobil hanya untuk makan & nekat rusak gamelan karena kecewa tribunnews.com - dalang asal kabupaten boyolali bernama ki dalang gondho wartoyo membagikan cerita sulitnya pelaku seni di tengah pandemi covid-19. Pria pria 40 tahun warga dukuh bulu rt 004 rw 003, desa tegalgiri, kecamatan nogosari, kabupaten boyolali ini rela menjual mobil-mobilnya hanya untuk makan. Bahkan ia nekat merusak gamelan miliknya karena kecewa dengan pemerintah lantaran tidak memberikan izin gelaran seni. Kisah wartoyo mulai terungkap, saat video aksi merusak gamelan viral di media sosial.

Video berurasi 13 detik menggambarkan detik-detik pria tersebut secara membabi buta menghancurkan alat-alatnya di depan rumah. Sembari mengayunkan palu berukuran sekitar satu meteran itu, dia sembari mengumbarkan kekesalannya karena pandemi. " (setahun tidak bisa pentas, gamelan dijual tidak laku, dijual rosok saja)," katanya sembari meluapkan kekesalannya. Wartoyo sudah puluhan tahun di dunia pewayangan itu mengaku sengaja menghancurkan alat-alatnya karena protes kepada pemerintah.

Mengingat selama setahun terdampak pandemi covid-19, tetapi tak ada penyelesaian. "izin pentas sudah satu tahun tidak ada," ungkapnya kepada tribunsolo.com, sabtu (3/4/2021). Bahkan secara blak-blakan dirinya mengungguh video singkat di media sosial pribadinya. "sengaja saya lakukan agar bisa didengar oleh pemerintah, dengan menghancurkan gamelan dan beberapa alat pertunjukan," ujarnya.

Ki wartoyo menceritakan betapa terpuruknya pelaku seni di masa pandemi, karena sama sekali tidak mendapatkan penghidupan akibat tak ada pentas. “ya pokonya gara-gara pandemi saya bersama pelaku seni lain merasa frustasi, tidak bisa menampilkan pertunjukan seni, wayangan, dan aktifitas seni lain,” ujarnya. “maka dari pada itu saya melakukan protes namun tidak anarkis, hanya dengan memukul gong dan gamelan,” paparnya. Dikatakan, bukan karena gamelannya sudah tidak bagus lagi atau karena gamelannya sudah tidak berfungsi, tapi karena kini gamelan yang ia miliki seakan sudah tidak ada gunanya.

"ya intinya itu, sudah tak ada gunanya," jelas dia. Menjual mobil untuk makan saking remuknya karena pandemi, dalang wartoyo pun mengaku sampai menjual mobil untuk kebutuhan sehari-hari. “saya rela dan terpaksa menjual mobil untuk beli sembako dan kebutuhan rumah tangga, intinya apa yang kita punya kita jual untuk bertahan hidup,” ujarnya. “macam-macan mobil saya jual sampai 4, mulai dari mobil crv, honda new city, feroza dan picanto,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya bahkan rela menggadaikan truk pribadinya untuk kebutuhan lain di pengusaha telur di boyolali. Hal itu terdesak dilakukan, karena sebelum pandemi, sebagai dalang dia bisa melakukan pementasan sebanyak 15 hingga 28 kali dalam satu bulan. Namun kondisi berubah 180 derajat sehingga mencekik kehidupan para pelaku seni. "kalau sebelum pandemi saya bisa pentas 15 sampai 28 kali sebulan, tapi setahun ini tak ada,” ungkapnya.

Kondisi diperburuk dengan tidak adanya izin, sehingga para seniman tidak bisa menggelar lagi pertunjukan yang bisa mencukupi kehidupan sehari-hari. "sejak pandemi sampai sekarang tidak bisa pentas. Padahal untuk beralih profesi, kita tidak mudah,” terang dia. Berita lainnya terkait video viral.


Baca Juga

0  Komentar