Lembur atau Membantu, Dilema Swasta India di Krisis Corona

CNN Indonesia - Asia Pasifik   Kamis, 29 April 2021

img

Lembur atau membantu, dilema swasta india di krisis corona jakarta, cnn indonesia -- perusahaan informasi dan teknologi raksasa india di bengaluru dan sejumlah kota lain mengalami dilema dalam menghadapi gelombang kedua infeksi virus corona. Sebagian turun tangan mendirikan pusat komando infeksi virus corona (covid-19) untuk membantu karyawan yang membutuhkan oksigen, obat-obatan dan tempat tidur di rumah sakit. Sementara lainnya mewajibkan para pegawai kerja lembur demi memenuhi target perusahaan. #div-gpt-ad-1577361751308-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } mengutip reuters, sebanyak 15 perusahaan besar di india sudah memiliki skema vaksinasi.

Bahkan beberapa perusahaan mendirikan pusat komando covid-19 yang digunakan untuk membantu kebutuhan pegawai dan mengamankan oksigen serta pasokan lainnya. Bank goldman sachs dan standard chartered, misalnya mengoperasikan bagian belakang kantor mereka untuk lokasi vaksinasi ribuan karyawan dan keluarga pada 1 mei. Terlepas dari bantuan yang disediakan perusahaan, para pegawai di perusahaan penyedia layanan teknologi india seperti accenture, infosys dan wipro menyebut tim mereka harus bekerja lembur hingga 13 jam sampai 14 jam setiap hari. Mereka bekerja di bawah tekanan dan berjuang menyelesaikan proyek untuk menggantikan pegawai lain yang sakit dan mengambil cuti.

Mereka beralasan berusaha menghindari supaya target perusahaan tidak meleset, tanpa memikirkan lonjakan kasus yang tengah mengintai india. "karyawan telah tertular covid-19 sejak gelombang kedua dimulai, menyebabkan tekanan berat untuk proyek yang mendekati tenggat waktu," kata seorang karyawan di accenture. Lima sumber lain di accenture juga mengatakan hal yang sama mengenai tekanan pekerjaan. Accenture mengaku pihaknya memberikan beberapa perawatan medis dan menanggung biaya vaksinasi bagi karyawannya.

Akan tetapi, mereka tak memberikan komentar soal dampaknya terhadap produktivitas. Kasus virus corona di india masih belum mereda. Kasus harian saja selama beberapa hari terakhir tembus lebih dari 300 ribu, dengan angka kematian sekitar 2000. Sehingga total kasus di india mencapai 18 juta orang dengan angka kematian 201 ribu orang.


Baca Juga

0  Komentar