Melarang Mudik demi Lindungi Lansia

Koran Tempo   Kamis, 8 April 2021

img

Melarang mudik demi lindungi lansia jakarta – pemerintah menyatakan pelarangan mudik pada lebaran tahun ini dilakukan karena, berdasarkan pengalaman sebelumnya, kegiatan libur panjang mengakibatkan lonjakan jumlah kasus covid-19. "alasan utamanya adalah memutus penyebaran virus covid-19 dan melindungi masyarakat dengan usia rentan (lanjut usia/lansia)," kata juru bicara kementerian koordinator perekonomian, alia karenina, kemarin. Alia menyebutkan, dari setiap tiga orang lansia yang menjalani rawat inap di rumah sakit karena covid-19, seorang di antaranya berakhir fatal. Data satuan tugas penanganan covid-19 mengungkapkan, dari sekitar 1,5 juta orang yang sudah tertular virus corona , terdapat 10 persen kelompok lansia.

Namun, dari 100 persen orang yang meninggal karena covid-19, separuhnya adalah orang-orang berusia di atas 60 tahun. Selain itu, kata alia, masih terdapat beberapa kabupaten/kota yang belum memulai program vaksinasi untuk lansia. "sehingga, jika mudik diperbolehkan, akan semakin meningkatkan risiko tertular bagi masyarakat berusia rentan," ujarnya. Epidemiolog dari universitas indonesia, pandu riono, mengatakan mudik lebaran berpotensi meningkatkan kembali penularan covid-19, baik di ibu kota maupun wilayah lain.

Menurut dia, potensi peningkatan semakin tinggi karena saat ini sudah ditemukan beberapa varian baru virus corona. Pemerintah, kata pandu, harus mempersiapkan upaya pencegahan mudik warga. Bagi pemudik yang tetap ingin pulang kampung, harus dipastikan bahwa keluarganya yang sudah lanjut usia telah diberi vaksin. "ini salah satu langkah pencegahan.

Jadi, vaksinasi lansia harus menjadi syarat," kata dia kepada tempo. Selain itu, pandu menyarankan pemerintah melarang warga yang ingin pulang kampung dengan kendaraan pribadi. Dengan kebijakan itu, pemerintah akan lebih maksimal mengawasi pergerakan orang karena harus memenuhi syarat yang diatur agar bisa mudik. "salah satu syarat mudik lebaran adalah tes antigen.

Jangan pakai genose karena tidak akurat." dalam rapat kerja bersama komisi kesehatan dewan perwakilan rakyat, kemarin, menteri kesehatan budi gunadi sadikin mengatakan akan memprioritaskan vaksinasi covid-19 bagi warga lansia di kota-kota tujuan mudik. Hal itu sebagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dari warga yang nekat mudik lebaran tahun ini. Adapun 12 provinsi yang menjadi tujuan mudik lebaran adalah banten, jambi, jawa tengah, jawa barat, jawa timur, sumatera utara, sulawesi utara, lampung, riau, sulawesi selatan, sumatera selatan, dan bali. Budi gunadi mengatakan hingga saat ini vaksinasi covid-19 bagi kelompok lansia masih kalah cepat dari vaksinasi untuk petugas publik.

Hal itu terjadi karena golongan muda dapat bergerak cepat untuk mengikuti vaksinasi. "jadi, kami butuh semua kepala daerah untuk memprioritaskan penyuntikan lansia karena kematiannya tinggi dan belum semua kabupaten/kota memprioritaskan lansia," ucapnya. Selain itu, budi gunadi menyebutkan ada 100 juta dosis vaksin covid-19 yang tidak pasti jadwal kedatangannya ke indonesia karena kebijakan embargo di beberapa negara. Dia menjelaskan, kedatangan vaksin yang terhambat itu pengadaannya dilakukan melalui dua mekanisme, yaitu multilateral dengan gavi sebanyak 54 juta dosis secara gratis serta bilateral melalui bio farma dan astrazeneca sebanyak 50 juta dosis.

Masalah pengadaan vaksin melalui skema covax/gavi, kata budi, disebabkan oleh adanya embargo dari india. Karena suplai vaksin dari india mengalami hambatan, gavi pun melakukan realokasi. Indonesia seharusnya menerima 11 juta dosis vaksin pada maret-april, tapi hanya mendapat 1 juta dosis. Sisanya diundur pada mei 2021.


Baca Juga

0  Komentar