Mumbai Kehabisan Vaksin di Tengah Gelombang 2 Covid India

CNN Indonesia - Asia Pasifik   Jumat, 30 April 2021

img

Mumbai kehabisan vaksin di tengah gelombang 2 covid india jakarta, cnn indonesia -- pemerintah kota mumbai, india, mengumumkan penutupan sejumlah pos vaksinasi akibat kekurangan pasokan vaksin corona pada kamis (29/4) malam, di tengah terjangan gelombang kedua pandemi covid-19. "karena tidak tersedia stok vaksin, tidak ada vaksinasi yang akan dilakukan pemerintah untuk tiga hari ke depan (30 april-2 mei)," demikian pernyataan lembaga pemerintah daerah penanggung jawab vaksinasi corona di mumbai, brihanmumbai municipal corporation, melalui kicauan di twitter. Pernyataan itu berlanjut, "semua upaya sedang dilakukan untuk membuat lebih banyak stok tersedia dan melanjutkan vaksinasi." #div-gpt-ad-1577361751308-0 iframe{ border: 0px; vertical-align: bottom; position: fixed !important; z-index: 1 !important; left: 0px; right: 0; margin: auto; } sebelumnya, pemerintah negara bagian maharashtra, di mana mumbai berada, telah berulang kali mengeluarkan permohonan kepada pemerintah pusat terkait kekurangan pasokan vaksin. maharashtra sendiri merupakan negara bagian india dengan penularan corona tertinggi. Selain maharashtra, negara bagian odisha juga menutup setidaknya 700 pusat vaksinasi corona karena kekurangan pasokan vaksin.

Seorang pejabat kesehatan di punjab, rajesh bhaskar, menuturkan bahwa odisha hanya memiliki 480 ribu dosis vaksin, padahal negara bagian itu merupakan rumah bagi lebih dari 27 juta penduduk. India telah memulai vaksinasi corona nasional sejak januari lalu untuk kalangan petugas medis dan kelompok rentan. Pemerintahan modi menargetkan bisa melakukan vaksinasi terhadap 300 juta warga pada agustus mendatang. Namun, target vaksinasi pemerintah berjalan kacau lantaran tantangan logistik serta antusiasme warga yang kecil terhadap program tersebut.

Sebagaimana dilansir cnn, sejauh ini india baru melakukan vaksinasi terhadap 1 persen lebih populasinya, yakni sekitar 14,3 juta warga dari total 1,3 miliar penduduk. India sendiri merupakan negara produsen vaksin corona terbesar di dunia. Hingga kini, india telah memproduksi 60 persen vaksin corona yang telah dijual di seluruh dunia. Namun, india malah dilanda gelombang dua covid-19.

Varian virus corona baru yang diperparah dengan sikap abai warga terhadap protokol kesehatan dinilai menjadi faktor utama jumlah peningkatan drastis kasus covid-19 di india dalam sebulan belakangan. Kota mumbai juga menjadi salah satu zona merah akut penularan corona di india. Pada kamis, mumbai mencatat setidaknya 4.192 kasus corona baru dengan 82 kematian dalam sehari. Sementara itu, total penularan corona di india telah mencapai lebih dari 18,4 juta kasus dengan lebih dari 205 ribu kematian.

[gambas:video cnn] sejak gelombang kedua corona merebak di india, pemerintahan perdana menteri narendra modi dan manufaktur vaksin terbesar dunia, serum institute of india (sii), mengalihkan fokus produksi vaksin covid-19 untuk kebutuhan dalam negeri. Pada januari lalu, india juga menerapkan larangan ekspor vaksin astrazeneca yang diproduksi sii. Selain astrazeneca, india juga menggunakan vaksin buatan sendiri, covaxin, untuk program imunisasi nasionalnya. Penghentian ekspor vaksin india ini mempengaruhi pengiriman ekspor global.

Aliansi pengadaan vaksin global melalui mekanisme multilateral, covax, dan who menyatakan pengiriman vaksin dari sii untuk aliansi itu akan molor pada maret dan april. Sejauh ini, india telah memproduksi 28 juta dosis vaksin corona astrazeneca. Sii juga dikabarkan akan mengirim 40 juta dosis vaksin tambahan pada maret dan 50 juta dosis pada april kepada covax. (rds/has) tulisan ini merupakan bagian dari kumpulan artikel dalam fokus: “badai gelombang dua covid-19 india”.


Baca Juga

0  Komentar