Risiko Penularan COVID-19 dari Permukaan Benda Terbukti Rendah
Idntimes - Indonesia Minggu, 18 April 2021

Risiko penularan covid-19 dari permukaan benda terbukti rendah selama pandemi covid-19, banyak orang yang sebaik mungkin melindungi dirinya dari penularan. Selain dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, banyak pula upaya ekstra lainnya, misalnya disinfeksi permukaan benda atau benda apa pun yang banyak disentuh secara rutin. Kamu termasuk? selain lewat droplet, sempat dikatakan bahwa virus sars-cov-2 penyebab covid-19 juga bisa menular lewat fomite (benda yang terkontaminasi organisme menular). Ini membuat masyarakat khawatir, bahkan sampai semprot disinfektan sana-sini termasuk ke makanan sebagai langkah pencegahan.
Nah, (sedikit) kabar baik, ternyata penularan covid-19 lewat permukaan benda dikatakan rendah. Berikut ini penjelasannya! 1. Penelitian sebelumnya tentang waktu virus corona bertahan di berbagai jenis bendaseperti yang kita tahu, sars-cov-2 menyebar lewat partikel lendir atau air liur (droplet) dan partikel padat atau cair yang sangat kecil dan ringan (aerosol) saat bicara, batuk, dan bersin.sebelumnya, beberapa penelitian menyatakan bahwa usia virus yang melekat di permukaan benda berbeda-beda. Ada yang bisa bertahan dalam hitungan jam, bahkan ada yang bisa sampai berhari-hari.hal tersebut dikemukakan dalam penelitian berjudul "persistence of coronaviruses on inanimate surfaces and their inactivation with biocidal agents". dimuat dalam journal of hospital infection tahun 2020, penelitian di jerman tersebut menyatakan bahwa sars-cov-2 bisa bertahan di benda-benda berikut dalam jangka waktu yang cukup lama: di udara: 3 jam di bahan tembaga: 4 jam di bahan aluminium: 2-8 jam di sarung tangan operasi atau medis: 8 jam di bahan karton atau kardus: 24 jam di bahan besi atau baja nirkarat: 2-3 hari di bahan kayu: 4 hari di bahan kaca: 4 hari di bahan kertas: 4-5 hari di bahan plastik: 2-3 hari (ada kasus khusus sampai 5 hari) bahkan, media kertas dan plastik dikatakan paling rentan karena sars-cov-2 bisa menempel selama 5 hari.
Tidak heran, badan kesehatan dunia (who) sempat merekomendasikan untuk beradaptasi dengan kebiasaan non-tunai atau cashless dan menjauhi benda yang berpotensi terkontaminasi. 2. Komentar pedas emmanuel goldman yang didukung khalayak luasnamun, hal tersebut dipandang terlalu berlebihan. Salah satunya, oleh professor mikrobiologi, biokimia, dan genetika molekuler di rutgers university di amerika serikat (as), emmanuel goldman.
Pada juli 2020, ia merilis riset sekaligus kritik pedas di jurnal the lancet infectious disease mengenai ketakutan sars-cov-2 akan penularan lewat permukaan benda.dalam riset berjudul "exaggerated risk of transmission of covid-19 by fomites" tersebut, goldman mempertanyakan infeksi covid-19 lewat fomite. Kemungkinan terinfeksi sars-cov-2 lewat fomite amat rendah, kecuali jika seseorang menyentuh fomite yang baru terpapar pada batuk dan bersin pasien covid-19 sekitar 1-2 jam. 3. Cdc: sars-cov-2 tidak melekat di permukaan benda seawet yang kita kiraberbagai penelitian mengenai covid-19 masih terus berlangsung dan makin banyak temuan baru yang bermunculan.
Pada awal april 2021, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit as (cdc) juga ikut mengiyakan temuan goldman.cdc mengatakan bahwa kemungkinan penyebaran sars-cov-2 dari permukaan benda amat rendah. Hal ini dikarenakan skenario laboratorium tidak bisa disamakan dengan dunia nyata. Kalau sars-cov-2 di laboratorium bisa bertahan berjam-jam hingga berhari-hari, dinamika dunia nyata bisa membuktikan sebaliknya! "berdasarkan data epidemiologi yang tersedia dan studi tentang faktor penularan lingkungan, penularan fomite bukanlah jalur utama penyebaran sars-cov-2, dan risikonya dianggap rendah," papar cdc. Hal ini dikarenakan perbedaan berbagai faktor skenario yang memengaruhi seberapa lama sars-cov-2 bisa bertahan.
Dikarenakan situasi laboratorium berbeda dengan situasi dunia nyata, maka faktor-faktor di laboratorium kemungkinan besar tidak relevan. 4. Masih perlukah membersihkan permukaan benda?meskipun penularan lewat permukaan benda dianggap rendah, tetapi ini jangan sampai membuat kita lengah. Waspada tetap perlu, tapi mungkin kamu tak perlu lagi semprot sana-sini ke segala penjuru hingga makanan.goldman pun juga mengingatkan kalau fomite tetap bisa jadi media penularan bila tersentuh 1-2 jam setelah sars-cov-2 menempel.
Jadi, meskipun risiko penularan lewat fomite tidak signifikan, menjaga kebersihan permukaan benda yang sering disentuh atau digunakan juga penting.kamu juga tetap diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19, seperti: memakai masker saat ke luar rumah atau di kerumunan mencuci tangan dengan air dan sabun selama 20 detik atau dengan hand sanitizer menjaga jarak di kerumunan 1,8-2 meter tidak keluar rumah saat tidak fit atau tidak ada keperluan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut membatasi mobilisasi dan interaksi dengan begitu, kemungkinan untuk menularkan atau tertular droplet dan aerosol bisa ditekan serendah-rendahnya. 5. Kapan harus membersihkan permukaan benda?jika kamu mengunjungi tempat dengan kerumunan seperti restoran, food court, atau pasar, ada baiknya untuk membersihkan permukaan benda sebelum disentuh. Tidak perlu disinfektan khusus, cdc mengatakan bahwa air dan sabun atau detergen seharusnya sudah cukup.selain itu, sesuai pedoman dari cdc, membersihkan permukaan benda dengan disinfektan disarankan jika orang terdekatmu dicurigai atau positif covid-19 dalam kurun waktu 24 jam.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu