Sentimen Pasar Mulai Membaik, Harga SBN Ditutup Mixed
Cnbcindonesia-market Kamis, 22 April 2021

Sentimen pasar mulai membaik, harga sbn ditutup mixed jakarta, cnbc indonesia - harga obligasi pemerintah atau surat berharga negara ( sbn ) ditutup beragam pada perdagangan kamis (22/4/2021), di tengah penguatan bursa saham amerika serikat (as), asia, dan dalam negeri pada hari ini, menghiraukan kenaikan kasus corona (covid-19) global dalam beberapa hari belakangan. Sikap investor kembali beragam, di mana pada sbn acuan bertenor 5 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan pelemahan harga dan kenaikan imbal hasilnya (yield). Sedangkan sisanya ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penguatan harga dan penurunan yield. Yield sbn bertenor 5 tahun dengan kode fr0081 naik tipis 0,3 basis poin (bp) ke level 5,552%.
Sedangkan yield sbn berjatuh tempo 15 tahun dengan seri fr0088 naik tipis 0,1 bp ke level 6,446%. Sementara untuk sbn dengan tenor 30 tahun berkode fr0089 cenderung stagnan di level 7,018%, dan sisanya mengalami penurunan yield. Adapun yield sbn seri fr0087 berjatuh tempo 10 tahun yang menjadi acuan obligasi negara juga naik sebesar 0,6 bp ke level 6,446%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya.
Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Beralih ke as, yield obligasi pemerintah as (us treasury) acuan tenor 10 tahun naik tipis pada sore hari ini waktu indonesia. Berdasarkan data dari situs world government bond pada pukul 17:15 wib, yield treasury as tenor 10 tahun naik tipis 0,2 basis poin ke level 1,561% dari sebelumnya di level 1,559%. Pasar saham global kembali cerah bergairah pada hari ini, setelah sehari sebelumnya sempat ambruk karena kekhawatiran pelaku pasar terkait kenaikan kasus covid-19 global dalam beberapa hari belakangan.
Namun pada hari ini, pelaku pasar lebih optimistis dan menghiraukan hal tersebut setelah senat as baru saja meloloskan aturan endless frontier act. As siap menginvestasikan us$ 100 miliar selama 5 tahun ke depan untuk penelitian teknologi dasar dan teknologi canggih ditambah us$ 10 miliar untung membangun hub teknologi antar negara. Pelaku pasar obligasi dalam negeri pun mulai bersikap variatif. Di satu sisi masih ada kekhawatiran kenaikan kasus aktif covid-19 di global, meski di dalam negeri sendiri kasus aktif coivd-19 masih melandai dan belum mengkhawatirkan.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu