The Fed Tahan Suku Bunga, Harga SBN Ditutup Beragam
Cnbcindonesia-market Kamis, 29 April 2021

The fed tahan suku bunga, harga sbn ditutup beragam jakarta, cnbc indonesia - harga obligasi pemerintah atau surat berharga negara ( sbn ) ditutup bervariasi namun cenderung menguat pada perdagangan kamis (29/4/2021), setelah bank sentral amerika serikat (as) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level rendah. Secara mayoritas, sbn acuan ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penurunan imbal hasilnya (yield). Namun, beberapa sbn masih mengalami kenaikan yield dan tentunya cenderung dilepas oleh investor pada hari ini. Adapun sbn yang mengalami kenaikan yield adalah sbn bertenor 5 tahun, 10 tahun, dan 25 tahun.
Yield sbn bertenor 5 tahun dengan kode fr0081 naik 1,1 basis poin (bp) ke level 5,571%, sedangkan yield sbn berjatuh tempo 25 tahun dengan seri fr0067 naik tipis 0,1 bp ke 7,545%. Sementara, yield sbn bertenor 10 tahun dengan kode fr0087 yang merupakan acuan obligasi negara kembali naik sebesar 0,7 bp ke posisi 6,506%. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga penurunan yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Pengumuman kebijakan moneter bank sentral as (federal reserve/the fed) pagi dini hari tadi menambah derasnya capital inflow ke pasar keuangan indonesia. The fed menegaskan belum akan merubah kebijakannnya meski perekonomian as pulih lebih cepat dari prediksi. Suku bunga masih tetap 0,25%, dan masih akan dipertahankan setidaknya hingga tahun 2023. Dalam konferensi pers, ketua the fed jerome powell menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk bicara penghentian pembelian obligasi di pasar.
The fed saat ini membeli obligasi atau yang dikenal dengan quantitative easing (qe) senilai us$ 120 miliar per bulan, artinya itu masih akan terus berlanjut, dan belum akan dilakukan pengurangan nilai pembelian atau tapering. Pengumuman tersebut membuat yield obligasi pemerintah as (us treasury) tertahan di bawah 1,62% untuk tenor 10 tahun. Hal tersebut membuat surat berharga negara (sbn) tenor 10 tahun dengan yield di kisaran 6,5% menjadi menarik lagi karena selisih (spread) yang masih cukup lebar. Sebelumnya di awal tahun ini hingga akhir maret lalu, yield treasury terus menanjak hingga ke atas 1,77%, yang merupakan level tertinggi sejak januari 2020 atau sebelum virus corona dinyatakan sebagai pandemi.
Baca Juga
0 Komentar
Untuk membuat komentar silahkan login terlebih dahulu