Welcome To Tiktok, Media Bagi Budaya Populer Dimasa Pandemi

Kompasiana - latest   Minggu, 4 Juli 2021

img

Welcome to tiktok, media bagi budaya populer dimasa pandemi pandemi covid yang melanda seluruh dunia nampaknnya telah membuat perubahan dalam kehidupan manusia. Pilihan lockdown dan pembatasan sosial dengan mengurangi bekerja dari kantor dan menutup akses belajar dari sekolah rasannya telah membuat kita terkungkung dalam rumah, kebutuhan manusia untuk bersosialisasi kini telah digantikan menggunakan media sosial. Tidak hanya untuk bersosialisasi, media sosial kini telah menjadi media dari produksi dan konsumsi budaya populer yang digandrung dimasa pandemi. Budaya populer yang hadir pun ditampilkan melaui musik, dan video yang dibuat sebagai bentuk ekspresi.

Budaya populer dalam bentuk lagu dan video juga saat ini menjadi salah satu simbol perlawanan bagi budaya tinggi dan dalam bidang politis. Bahkan media sosial pun kini hadir sebagai penanding dari media penyebar budaya populer yang konvesional seperti televisi dan radio. Media sosial kini mengalami peningkatan dalam penggunaannya. Salah satu media sosial yang digandrungi dan mengalami peningkatan tersebut adalah tiktok.

Tiktok kini menjadi salah satu sosial media yang mengalami peningkatan pengguna di indonesia khususnya dimasa pandemi. Hal ini bisa kita lihat berdasarkan data yang dilansir dari cnn indonesia, tiktok mengalami peningkatan pengguna secara drastis di tahun 2020, bahkan dari riset yang dilakukan oleh sensor tower pada 2020, jumlah unduhan tiktok mencapai 300 juta unduhan dan mengalami peningkatan sebanyak 52,7% dibanding tahun sebelummnya sebelum pandemi yaitu tahun 2019. Bahkan berdasarkan data yang didapat jumlah pengguna di indonesia mencapai 11% dari total pengguna tiktok [1]. Tiktok kini tidak hanya menjadi media dalam berinteraksi atau bersosialisasi, kini tiktok juga telah menjadi tempat produksi dan konsumsi kebudayaan populer.

Mungkin sebagian pembaca ada yang mengalami kebingungan apa itu budaya populer? dalam pandang cultural studies, budaya populer adalah praktik keseharian yang didalamnya tedapat produksi, konsumsi dan pertarungan makna. John fiske (1995: 322) mendefinisikan tentang kebudayaan populer sebagai yang pertama, apa yang menarik bagi sebagian besar orang. Kedua, melayani kepentingan rakyat kebanyakan. Ketiga, sesuatu yang kasar, umum, rendah mutunya, vulgar dan murahan.

Konten terkait cara menjadi terkenal di tiktok tahun 2021 tips memilih kos atau kontrakan bagi mahasiswa di masa pandemi siap menyambut kolaborasi tiktok dan euro 2020? welcome to long distance relationship (3) ichiran, kedai populer di jepang pengaturan seragam kerja melatih budaya baik bagi pekerja sedangkan mcdonald (1957:59) mendefinisikan budaya populer sebagai kekuatan dinamis yang menhancurkan batasan kuno, tradisi, selera dan mengaburkan segala macam perbedaan. Mcguigan (1993:213) melihat bahwa budaya populer lebih menekankan pada signifikansi pengalaman dan praktik simbolik dari orang biasa secara analitis dan politis ketimbang kebudayaan. Dalam prakteknnya menurut fiske budaya populer dalam masyarakat industri adalah seni, cara atau kreativitas dalam menggunakan produk-produk budaya massa industrial, seperti dikutip dari pernyataan fiske (1995: 325) : budaya populer secara tipikal terkait pada produk dan teknologi budaya massa, tetapi kreativitasnnya berada dalam cara-cara menggunakan produk dan teknologi tersebut, bukan dalam proses produksinnya... Budaya populer secara khusus melibatkan seni membuat dari apa yang tersedia/ada.


Baca Juga

0  Komentar